Close

Belajar Dari Kasus Evergrande

Beberapa minggu terakhir pelaku pasar gempar dengan kasus Evergrande. Kabar raksasa properti China ini terancam bangkrut mendadak menjadi berita utama diberbagai media lokal dan internasional. Evergrande Group (3333) tengah menghadapi kebangkrutan yang disebabkan oleh lilitan utang US$300 miliar. Banyak yang memprediksi kasus ini akan menimbulkan efek domino.

Selain terancam bangkrut, sejak tahun 2019 harga saham Evergrande Group (3333) mengalami penurunan yang cukup dalam yaitu sekitar 90an%. Bahkan dalam seminggu kemarin harga saham Evergrande Group jatuh 29%. Menurut laporan The Straits Times beberapa investor mendatangi kantor pusat Evergrande melakukan protes. Sektor properti memang sangat terpukul dengan krisis pandemi seperti yang kami pernah bahas bulan April 2020 bahwa akan ada potensi financial distress di sektor properti (Baca lagi: Emiten Properti Terancam Bangkrut Ditengah Wabah Corona).

Sebagai investor apa yang dapat kita pelajari dari kasus Evergrande ini?

1) Besar Belum Tentu Aman Untuk Investasi

Evergrande Group Adalah salah satu perusahaan properti besar di China yang memiliki 120 ribu karyawan dengan total aset US$147.294B. Namun tidak ada yang terlalu besar untuk bangkrut. Hal yang dapat Investor ambil hikmah dari kasus ini adalah, dalam berinvestasi tidak boleh hanya melihat dari besar dan kecil untuk menilai aman dan tidak aman, semua perusahaan baik itu besar dan kecil bisa saja bangkrut.

2) Hindari Emiten Yang Memiliki Potensi Bangkrut

Ditengah krisis akibat pandemi seperti sekarang ini ancaman kebangkrutan sangat nyata. Investor saham harus sangat selektif dalam memilah dan memilih saham untuk investasi. Lakukan analisa secara mendalam sebelum anda berinvestasi saham, terutama analisa kondisi kesehatan perusahaan. Banyak metode yang dapat anda gunakan misalkan Altman Z-Score

3) Hindari Saham Downtrend Dengan Analisa Teknikal

Kami selalu meyakini bahwa pendekatan fundamental itu sangat penting dalam memilih mana saja saham yang layak investasi. Namun investor juga membutuhkan pendekatan teknikal untuk menyempurnakan strategi investasi jangka panjang. Dengan menerapkan pendekatan teknikal investor akan mendapatkan harga beli dan harga jual terbaik sehingga hasil investasi yaitu capital gain lebih optimal. Selain itu analisa teknikal juga dapat mengindarkan investor dari jebakan downtrend.

Contohnya harga saham Evergrande Group (3333) sudah downtrend sejak tahun 2019 jadi investor dapat menghindarinya lebih dini. Kebanyakan investor yang tidak menggunakan analisa teknikal akan terjebak disaham-saham downtrend sehingga floating loss semakin membesar dan merugikan.

Kesimpulan dari kasus Evergrande ini mengajarkan investor untuk berhati-hati dalam memilih saham investasi. Karena risiko kebangkrutan tidak mengenal ukuran besar atau kecil, semua bisa saja berisiko bangkrut. Untuk meminimalisir kemungkinan buruk, investor perlu melakukan analisa secara mendalam khususnya kondisi kesehatan perusahaan.

Menggunakan Investing System M1, layanan Private Investing Room memandu investor saham dalam memilih saham layak investasi dan juga membeli dan menjual diwaktu terbaik

Join Private Investing Room (PIR) atau Private Investing Room Syariah untuk mendapatkan panduan lengkap investasi saham

Cara daftar :

Ketik : PIR/PIRS – Nama Lengkap – Domisili – WA – Email

kirim ke telegram @admYEF / Whatsapp 082264503734

Informasi tentang Private Investing Room & Private Investing Room Syariah

Social Share