Close

Diworsification vs Diversification

Sebelumnya, kita telah membahas mengenai cara mengoptimalkan portofolio dengan diversifikasi saham. Diversifikasi bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan atau meminimalisir kerugian dengan cara mencampurkan bermacam-macam saham dalam suatu portofolio.

Lalu apa jadinya jika kita telah melakukan diversifikasi tapi malah semakin buntung?

Mungkin anda bukan melakukan diversification, tapi malah melakukan diworsification

Loh, memangnya apa itu diworsification ?

Mungkin anda jarang mendengar istilah, diworsification.

Istilah diworsification memang jarang digunakan oleh pelaku pasar dalam negeri. Diworsifikasi sendiri merupakan istilah khusus dari bentuk diversifikasi yang salah.

Baca Juga: Optimalkan Portofolio dengan Diversifikasi Saham

Diworsifikasi adalah proses penambahan investasi ke dalam portofolio, sehingga risiko / imbal balik semakin buruk. Diworsifikasi terjadi karena berinvestasi dengan terlalu banyak aset yang mempunyai korelasi serupa, dengan menambah risiko yang tidak perlu pada portofolio dan tanpa manfaat return yang lebih tinggi.

Agar lebih mudah dipahami kami memberikan ilustrasi sebagai berikut :

Member PIR (Private Investing Room) sering tidak sadar dulunya mereka pernah melakukan ini.

Awalnya mereka melakukan pembelian suatu saham dari perusahaan yang kinerja keuangannya kurang bagus, seperti saham $BUMI (PT BUMI Resources Tbk) , $PPRO (PP Properti Tbk) , dan $ABBA (Mahaka Media Tbk). Dimana, ketiga saham ini turun terus hingga ke bawah 100 perak. Kemudian menambah beberapa saham lagi, untuk tujuan meminimalisir kerugian di portofolio dengan re-balancing. Mereka menambah saham $BKSL (Sentul City Tbk) dan $ENRG (Energi Mega Persada), ditambah melakukan average down pada saham-saham sebelumnya.

Tapi, sayangnya saham yang mereka tambah adalah saham yang kinerjanya kurang lebih sama dengan saham-saham sebelumnya. Alhasil, mereka hanya menambah risiko tapi tidak menambah return.

Itulah akibat dari diversifikasi yang salah dan akan semakin memperparah kinerja portofolio anda.

Untuk mengantisipasi hal ini, sebaiknya anda melakukan restrukturisasi portfolio seperti yang sudah kami bahas sebelumnya.

Baca Lagi: Cara Restrukturisasi Portofolio Berkinerja Buruk

Jika portofolio anda memiliki kinerja yang kurang baik, bisa saja itu gejala awal dari diworsifikasi atau mungkin sedang mengalami diworsifikasi.

Kami memiliki sistem yang dapat membantu memperbaiki kinerja portofolio anda kedepan, konsultasikan segera.

Belum jadi member PIR?

Dengan menjadi member PIR (Private Investing Room), anda tidak perlu pusing mencari-cari saham layak investasi. Anda hanya tinggal mengikuti rekomendasi, instruksi, dan investing plan kami dan semuanya beres

Daftar sekarang
Link registrasi :
yefadvisor.com/register

Sumber :

Investopedia.com

Market Educator: Jack Darmono
Cover Designer: Hayu Winursita Linuhung

Social Share