Close

Sejarah Resesi Ekonomi Dunia: Flashback Jatuhnya Lehman Brothers

Dunia pernah mengalami resesi global pada tahun 2008 yang diakibatkan oleh bangkrutnya Lehman Brothers. Lehman Brothers merupakan bank investasi terbesar ke empat di Amerika Serikat setelah Citigroup, J.P. Morgan dan Merrill Lynch. Lehman Brothers bergerak di bidang bank investasi, penjualan dan perdagangan saham dan obligasi, penelitian, manajemen investasi, saham dan perbankan swasta.

Jatuhnya Lehman Brothers dimulai saat pernyataan Lehman tanggal 10 September 2008, yang menyatakan bahwa kerugian pada kuartal tiga mencapai US$ 3,9M. Pertanda buruk ini sudah tercium pada kuartal sebelumnya, dimana Lehman menyatakan kerugiannya sebesar US$ 2,8M. Selain itu, Lehman juga harus menjual paksa asetnya senilai US$ 6M.

Pada tanggal 15 September 2008, Lehman Brothers dinyatakan bangkrut. Lehman Brothers diduga bangkrut karena terlalu banyaknya kredit perumahan berisiko tinggi (subprime mortgage). Bangkrutnya Lehman Brothers merupakan kebangkrutan terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah perbankan AS dan menimbulkan krisis keuangan global.

Sepanjang tahun 2008, Lehman Brothers yang memiliki kode saham LEH ini turun hingga 94% dari $60-an hingga $0,13. Guncangan finansial juga terjadi setelah Merrill Lynch diakuisisi oleh Bank America senilai US$ 50M. Bursa saham dunia mayoritas mengalami penurunan, seperti indeks di Wall Street turun 2,72%, di London indeks FTSE turun 3,92%, EURO STOCK juga turun 3,67% dan di Indonesia IHSG turun 4,7%. Dampak krisis keuangan juga dapat dilihat dari turunnya angka penjualan eceran, serta bertambahnya jumlah pengangguran di AS dan berbagai negara di Eropa. Tidak hanya itu, kebangkrutan Lehman Brothers ini menjalar ke seluruh penjuru dunia. Pada bulan November-Desember, Ukraina, Pakistan, Eslandia, Hongaria dan Belarusia menerima bantuan keuangan dari IMF. Alhasil, AS secara resmi dinyatakan berada dalam kondisi resesi.

Baca Juga: Sejarah Resesi Ekonomi

Pada tahun 2008, Indonesia juga terkena dampak resesi ekonomi global. Para investor asing menarik dananya dari Indonesia. Hal ini mengakibatkan jatuhnya nilai mata uang rupiah terhadap USD sebesar 30an persen. Di Asia, Indonesia merupakan negara yang mengalami dampak paling ringan karena minimnya proporsi ekspor terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Selain itu, banyak perusahaan yang melakukan pengurangan jumlah tenaga kerja atau PHK massal.

Pelemahan ekonomi global telah membuat sejumlah negara masuk ke jurang resesi. Tentunya Indonesia juga harus menyiapkan langkah-langkah strategic untuk menghadapi ancaman resesi. Ditambah lagi, situasi politik dalam negeri yang belum stabil dan akan membuat Indonesia lebih rawan untuk terkena ancaman resesi. Dalam menghadapi resesi dunia, Indonesia telah menyiapkan pengalokasian anggaran tahun 2020 untuk mencegah dampak terburuk dari resesi.

Kami telah melakukan riset mendalam mengenai kemungkinan Indonesia terkena efek resesi, akibat resesi yang sedang terjadi di berbagai negara. Eksklusif untuk member Private Investing Room (PIR) dan Private Investing Room Syariah (PIRS).

Link: https://yefadvisor.com/indonesia-terjerat-slowbalisasi/

Anda membutuhkan strategi berinvestasi yang aman dan nyaman, walau diterpa resesi?
Join Private Investing Room (PIR) untuk mendapatkan rekomendasi dan panduan investasi saham. Anda juga dapat berkonsultasi mengenai portofolio dan proyeksi saham yang saat ini sedang anda investasikan.

Daftar sekarang
Link registrasi :
yefadvisor.com/register

Sumber: Economy okezone, Liputan6, Beritasatu, Kompas, CNBC Indonesia, DetikFinance, TradingEconomic.com

Market Intellegent: Mutik Dian Prabaning Tyas
Editor: Muhammad Avicenna Jauhar Maknun

Social Share