Close

Prospek Emiten Komoditas Nikel Tanah Air

Nikel merupakan salah satu komoditas tambang yang saat ini tengah menjadi primadona. Nikel digunakan untuk bahan baku pembuatan baja nirkarat (stainless steel) untuk kendaraan bermotor, gedung pencakar langit, perangkat elektronik, dan sebagainya. Produksi nikel Indonesia, Sekitar 69% digunakan untuk memproduksi baja tahan karat, 15% digunakan dalam baja dan paduan non-ferrous untuk industri, dirgantara, dan militer, 8% digunakan dalam pelapisan, 3% dalam pengecoran dan 3% lainnya digunakan untuk membuat baterai elektronik, dan peralatan portabel termasuk mobil hibrida dan sekitar 2% digunakan untuk bahan kimia, katalis dan pewarna. Secara garis besar, apabila industri otomotif berkembang, permintaan nikel juga berpotensi meningkat.

Performa nilai ekspor nikel Indonesia dipengaruhi oleh pergerakan harga nikel (Nickel LME). Pada triwulan I tahun 2020, harga nikel sempat anjlok dikarenakan pandemi COVID-19 di China yang mana posisi China sebagai konsumen utama nikel dunia. Harga nikel melanjutkan penurunan ketika Pandemi mewabah di seluruh dunia. Pada triwulan II 2020, harga komoditas nikel tercatat sebesar USD12.247/MT (8/5/2020), meningkat 7,19% dari bulan sebelumnya. Kenaikan harga nikel tersebut didorong oleh mulai meningkatnya permintaan nikel dari Tiongkok untuk memenuhi kebutuhan bahan dasar mobil listrik. Proyeksi pemulihan ekspor nikel Indonesia akan mulai terjadi pada kuartal IV 2020 seiring dengan pemulihan perekonomian dunia. Meskipun permintaan meningkat, fluktuasi pergerakan harga nikel akan tetap terjadi.

Fluktuasi harga nikel ini menyebabkan ketidakstabilan kinerja fundamental perusahaan penghasil nikel. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, dua perusahaan nikel secara fundamental mencetak pendapatan bersih dengan tidak konsisten. Begitu pula dengan pendapatan laba bersihnya. Namun, saat ini dua emiten nikel tengah mempersiapkan strategi untuk menyongsong prospek nikel di masa depan. PT Aneka Tambang (ANTAM) mengandalkan penambangan nikel sebagai penyumbang pendapatan terbesar bagi bisnisnya. Selama kuartal I 2020, nikel berkontribusi sebesar 18% dari total pendapatan ANTM. Usaha ANTM untuk meningkatkan nilai tambah dengan Perluasan Melalui Proyek Pengolahan Mineral Bersifat Hilir (Maximize Added Value). Begitu pula INCO sedang merencanakan ekspansi untuk memberikan nilai tambah bagi komoditas tambangnya dengan membangun dua smelter baru, yaitu smelter nikel yang menggunakan teknologi hidrometalurgi atau (high pressure acid leach/HPAL) untuk pengolahan bijih nikel kadar rendah dan smelter feronikel. Kontribusi penjualan nikel untuk pendapatan INCO sebesar 89%.

Berdasarkan harga benchmark nikel di London Metal Exchange naik 1,18% ke US$ 15.842,5/metrik ton. Level tersebut tercatat sebagai level tertinggi sejak November 2019 lalu. Sepanjang tahun 2020 berjalan, nikel berhasil menunjukkan penguatan sebesar 12,74%. Hal ini didorong oleh asumsi pasar atas permintaan nikel yang akan terus meningkat. Dikabarkan terdapat dua produsen Electric Vehicle (EV) Battery untuk kendaraan listrik terbesar dunia yang memberikan isyarat untuk bergabung dalam sebuah proyek dengan modal senilai USD 20 miliar yang ditunjukkan untuk pengembangan pasokan timah di Indonesia. Kedua perusahaan tersebut adalah Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd asal Korea.

Proyeksi kepemilikan mobil listrik hingga 2020

Seiring dengan minat akan mobil listrik di kalangan masyarakat dunia, permintaan nikel akan terus meningkat karena sebagai salah satu bahan bakunya. Melalui data di atas, diproyeksikan bahwa permintaan mobil listrik selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut akan menarik jika permintaan nikel akan tercover dengan sejumlah output yang dihasilkan di Indonesia atau lebih banyak, sehingga berpotensi menggerakkan harga nikel naik (Bullish).

Lalu bagaimana potensi saham $ANTM dan $INCO?
Selengkapnya: Link

Market Intelligent: Dianita A
Editor: Yusuf Efendi

Disclaimer on

Analisa dibuat oleh YEFTrader secara independen dengan itikad baik. Keputusan beli dan jual ada ditangan member sepenuhnya. Cermati dan analisa kembali sebelum memutuskan beli ataupun jual. Informasi diatas hanya diperuntukan member Private Trading Room. Dilarang keras menyebarluaskan info diatas tanpa seizin YEF.

Social Share