Close

Memahami Volatilitas Pergerakan Harga Saham

Apa yang anda lihat pada grafik berikut?
Fluktuasi $INAF dari Januari-Agustus

Grafik diatas merupakan pergerakan harga saham PT Indofarma Tbk (INAF) dalam kurun waktu Januari-Agustus 2020. Jika dicermati harga saham sempat terkonsolidasi lama kemudian terjadi lonjakan kenaikan harga dibulan Juli. Harga saham INAF tercatat naik 2.270 poin atau 222,55% dalam satu bulan terakhir. Emiten ini sempat terdeteksi UMA pada bulan lalu karena pergerakan harganya yang diluar kebiasaan. Kenaikan signifikan ini akhirnya menyebabkan Bursa Efek Indonesia menutup sementara perdagangan atau suspend INAF karena pergerakan harga saham yang diluar kebiasaan atau unusal market activity.

Baca: Mengenal UMA & Suspensi Saham

Pergerakan harga saham yang naik dan turun secara teori disebut dengan volatility atau fluktuasi. Volatility merupakan lonjakan naik turunnya harga secara cepat karena pengaruh dari adanya permintaan dan penawaran yang cukup tinggi. Seringkali pergerakan ini akan menyebabkan shock atau guncangan pada pasar.

Dalam pasar saham khususnya, pergerakan harga saham memang normal terjadi. Secara ekonomi, harga yang terbentuk berasal dari hukum permintaan dan penawaran. Ketika permintaan naik, maka harga akan cenderung naik. Akan tetapi ketika permintaan turun, harga akan cenderung ikut turun. Keduanya akan bertemu di titik keseimbangan. Akan tetapi, ketika lonjakannya terlalu tinggi, atau terlalu sering, hal ini seringkali menjadi bomerang bagi investor.

Investor seringkali menghindari saham yang bergerak volatile. Sebagai risk averse atau investor yang memilih untuk menghindari risiko, investor akan memilih saham yang lebih stabil. Hal tersebut didasari pergerakan harga yang tidak normal cenderung manipulatif atau tidak sesuai dengan kondisi fundamental.

Seperti pada saham Kimia Farma (KAEF) berikut. Dalam satu hari, pergerakan atau lonjakan naiknya harga cukup tajam terjadi di KAEF tergambar pada panah putih. Seperti dengan INAF, KAEF juga sempat terkena suspend akhir minggu lalu. Garis warna putih menggambarkan high volatile dimana lonjakan perubahan harga cukup tinggi. Sedangkan garis oren menunjukkan low volatile yang mana pergerakannya masih normal.

Risk averse investor cenderung memikirkan keuntungan atau return dalam jangka panjang sehingga menghindari saham dengan volatilitas harga yang tinggi. Apabila pergerakan harganya dengan volatilitas tinggi cukup sering terjadi, seperti yang terjadi pada KAEF dan INAF, ini akan menyebabkan likuiditas emiten terganggu. Risk averse cenderung melihat emiten dari sisi fundamentalnya dan menghindarkan saham-saham yang volatile.

Fluktuasi $KAEF pada perdagangan Rabu (12/8)

Berbeda dengan risk averse, risk lovers atau investor jangka pendek yang senang dengan risiko tinggi, yaitu trader akan cenderung senang mengamati pergerakan harga. Ketika harga saham tidak volatile, hal tersebut mengindikasikan tidak ada perubahan harga yang signifikan pada saham. Sesuai dengan slogan dalam bermain saham, low risk low return, high risk high return, seorang trader meyakini bahwa semakin tinggi risiko maka profit yang akan didapatkan dari akan tinggi.

Trader akan memanfaatkan momentum downtrend harga saham untuk membeli, dan menjualnya ketika uptrend dalam jangka pendek. Bila melihat pergerakan harga pada KAEF, trader yang melakukan buy dan sell diwaktu yang tepat akan mendapatkan high return dari capital gain.

Seorang trader akan lebih mudah untuk mencari profit ketika harga bergerak volatil sedangkan ketika harga bergerak sideways bagi mereka akan terasa membosankan. Bagi investor semakin tinggi volatilitas harga semakin tinggi risiko dan menyebabkan portofolio jangka panjang mereka menjadi tidak stabil.

Summary

Pergerakan harga dengan volatilitas tinggi akan menarik bagi para trader dan akan dihindari oleh investor jangka panjang. Untuk dapat mengikuti pergerakan harga dengan volatilitas tinggi, Trader membutuhkan signal trading yang memiliki akurasi tinggi. Tanpa akurasi tinggi, Risiko akan meningkat dan sangat berbahaya.

Sudah waktunya anda untuk memiliki signal trading yang akurat dan cocok dengan strategi trading.

Volatilitas tinggi adalah kondisi yang seharusnya menguntungkan trader

Join YEF EDU For Trading level 3 untuk mendapatkan materi: Bagaimana membangun signal trading, Membangun metode screening, Strategi portofolio serta evaluasi dan optimalisasi strategi trading

Market Intelligent: Isna Fauziah
Editor: Novi DA

Social Share