Laporan Kinerja Q3 Tahun 2019
Berikut adalah Laporan Kinerja YEF Advisor Q3 Tahun 2019.
Professional Trading Consultant
Berikut adalah Laporan Kinerja YEF Advisor Q3 Tahun 2019.
Berikut adalah Laporan Kinerja YEF Advisor Bulan September 2019.
Tanggal 6 Oktober 2019 melalui siaran pers, Kementrian Perdagangan meluncurkan kebijakan minyak goreng wajib kemas. Kebijakan ini dikeluarkan supaya minyak goreng yang beredar di pasaran lebih terjamin mutu dan keamanannya.
Berdasarkan kebijakan pemerintah terkait minyak goreng wajib kemas, kali ini kami akan membahas lebih jauh kinerja PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).
IHSG berpotensi menguat setelah koreksi ke level 6000.58 pada penutupan perdagangan tanggal 7 Oktober 2019. Meskipun berita perang dagang masih berlangsung, secara teknikal kami memprediksi IHSG berpeluang melanjutkan penguatan perdagangan terakhir yang ditutup naik cukup signifikan. Penguatan ini bisa saja berlangsung terbatas karena masih kurangnya sentiment positif.
Silahkan diperhatikan dan dipelajari lima saham yang layak ditradingkan minggu ini sesuai dengan trading plan yang telah dibuat dan TANPA MENUNGGU INSTRUKSI di channel. Anda WAJIB MEMATUHI trading plan dan segala update pergerakan disarankan melakukan konsultasi langsung ditelegram @yeflive.
Sebelumnya kami telah membahas terkait pasar saham yang memasuki musim dividen (baca lagi https://yefadvisor.com/jebakan-mematikan-dividend-hunter). Dalam artikel tersebut kami telah me-review kasus penurunan harga saham $MPMX yang sangat mengerikan, setelah aksi korporasi bagi-bagi dividen.
Melalui keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir bulan September kemarin, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dikabarkan akan melakukan pemecahan nilai nominal saham, atau yang biasa dikenal dengan istilah stock split. Stock split diharapkan dapat memberikan efek psikologis positif bagi para investor.
Saat ini dunia sedang mencermati kenaikan harga nikel. LME (London Metal Exchange) menyebutkan bahwa lemahnya pasokan nikel di pasar saat ini menjadi salah satu pemicu naiknya harga nikel. Hal ini tentu berhubungan erat dengan keputusan Indonesia sebagai salah satu pengekspor nikel terbesar di dunia, yang akan menghentikan ekspor nikelnya tahun depan.
Baru-baru ini saham $UNTR membagikan dividen ke pemegang sahamnya sebesar Rp 408 per lembar saham. Induknya, $ASII juga telah lebih dulu membagikan dividen sebesar Rp 57 per lembar saham. Akhir tahun memang waktu yang ditunggu-tunggu oleh dividend hunter.