Kali ini kami akan melanjutkan membahas turunan dari Moving Average yaitu Exponential Moving Average atau biasa disingkat EMA, sebagai lanjutan dari artikel sebelumnya yaitu Simple Moving Average (SMA). Sebelum membaca artikel ini, silahkan membaca artikel sebelumnya tentang SMA.
Baca juga: Simple Moving Average
Exponential Moving Average
Exponential Moving Average adalah salah satu jenis MA yang menyaring data secara infinite. Dimana data lama tidak ada yang dibuang melainkan hanya dikurangi bobotnya secara eksponensial, tapi bobotnya tidak sampai nol. Pergerakan harga rata-rata yang lebih cepat dari pada Simple Moving Average, membuat EMA memiliki daya tarik tersendiri bagi trader jangka pendek.
Berikut kami sertakan perbedaan garis moving average exponential 50 dan simple moving average 50 pada gambar.
Terlihat pada gambar diatas SMA 50 (Hitam) lebih tenang dari pada SMA 50 (Biru). Walaupun EMA menangkap tren lebih cepat, penggunaan EMA juga memiliki efek samping yaitu menangkap sinyal palsu pada periode konsolidasi. Kombinasi dalam menggunakan EMA dan SMA bisa di gunakan sebagai level psikologis support dan resistance harga saham.
Baca juga: Definisi Analisa Fundamental
Mengetahui Sinyal Golden Cross dan Dead Cross pada EMA
Penggunaan Moving Average dalam membentuk sinyal, bisa saja menggunakan lebih dari satu garis MA. Misalkan, berbeda jenis MA ataupun berbeda secara periodenya.
Dalam ilustrasi di atas, kami menggunakan kombinasi 2 MA yaitu SMA 100 dan EMA 50. Aturan sinyalnya, yaitu jika EMA 50 memotong keatas SMA 100 disebut dengan golden cross atau sinyal buy. Sebaliknya, jika EMA 50 memotong kebawah SMA 100 disebut dengan dead cross atau sinyal sell.
Mengidentifikasi Tren Harga Menggunakan EMA
Pada prinsipnya jika harga berada diatas EMA, maka harga saham tersebut sedang mengalami tren naik/ bullish. Sebaliknya, jika harga saham berada dibawah EMA maka harga tersebut sedang mengalami tren turun/ bearish.
Seperti yang terlihat pada lingkaran hijau pada gambar Golden Cross & Dead Cross diatas, bila harga mendekati level MA kecenderungan harga akan memantul kembali (rebound). Namun apabila berhasil menembus MA, kecenderungan harga akan berubah reversal/ pembalikan tren.
Nah, penggunaan MA singkat dan simple bukan? Silahkan dipraktekkan sendiri ya.
Kami akan melanjutkan pembahasan seri analisis teknikal ini untuk anda pembaca setia. So, selalu cek setiap hari perkembangannya di website kami www.yefadvisor.com.
Dapatkan rekomendasi trading dan investasi dari YEF advisor dengan menjadi member
Daftar sekarang
Link registrasi : yefadvisor.com/register
Market Educator: Agung Kurniawan
Editor: Yusuf Efendi