Pada seri edukasi hari ini, kita akan membahas mengenai candlestick. Pemahaman tentang candlestick ini perlu dikuasai untuk melengkapi dasar analisis teknikal, guna mendapatkan akurasi dan profit yang maksimal.
Sebelum lanjut, baca dulu: Simple Moving Average
Pada dasarnya ada 3 price chart yang banyak dikenal oleh trader, yaitu Bar chart, Line chart dan Candlestick chart. Candlestick digunakan pertama kali oleh Munehisa Honma, dimana Honma menggunakan candlestick untuk melihat psikologis perdagangan beras dan meramalkan pergerakan harga beras waktu itu.
Sebelum kita terlalu jauh membahas pola candlestick, ada 4 poin dasar yang membentuk anatomi candlestick.
- Harga pembukaan (Opening price/ open)
Merupakan harga yang dibuka, berdasarkan harga yang terjadi saat bursa ditutup hari sebelumnya. - Harga penutupan (Closing Price/ close)
Merupakan harga yang terjadi saat bursa ditutup hari tersebut. - Harga tertinggi (Highest Price/ high)
Harga yang sempat terjadi akibat pembeli mendominasi namun diikuti dengan penjual yang kuat. - Harga Terendah (Lowest Price/ low)
Harga yang sempat terjadi akibat penjual mendominasi namun diikuti dengan pembeli yang kuat.
Membaca candlestick dengan melihat warna
Membaca candlestick cukup mudah, normalnya warna candlestick tersebut sudah melambangkan harga sedang mengalami kenaikan atau penurunan.
Warna umum yang dipakai untuk melihat harga candlestick adalah hijau-merah, atau putih-hitam. Apabila candlestick berwarna hijau atau putih, artinya harga sedang mengalami kenaikan. Sedangkan apabila candlestick berwarna merah atau hitam, artinya harga sedang mengalami penurunan.
Buyer vs Seller (Membaca “siapa” pengontrol harga)
Candlestick yang bergerak saat jam perdagangan bisa diibaratkan dengan sebuah pertempuran antara penjual dan pembeli. Akhir dari pertempuran antara pembeli dan penjual ini yang akan menentukan warna dari candlestick. Apabila candlestick berwana hijau/ putih artinya pembeli/ buyer memenangkan pertempuran dan sebagai pengontrol harga, sebaliknya apabila candlestick berwarna merah/ hitam artinya penjual/ seller memenangkan pertempuran dan sedang mengontrol harga. Pemahaman tentang analisa buyer dan seller ini membantu kita untuk melakukan pembelian atau penjualan.
Baca juga: Exponential Moving Average
Ukuran candlestick (Membaca kekuatan pengontrol harga)
Setelah kita mengetahui siapa yang mengontrol harga, selanjutnya kita harus mengukur kekuatannya. Caranya dengan melihat ukuran badan dari candlestick, dengan aturan semakin panjang badan maka semakin kuat pengontrol harganya. Apabila candlestick berwarna hijau/ putih dengan ukuran badan yang panjang itu artinya kekuatan buyer besar dan kenaikannya kuat dan sebaliknya
Panjang kepala dan kaki candlestick (wick)
Panjang kaki atau kepala candlestick menginformasikan volatilitas pergerakan harga. Harus diwaspadai jika kepala atau kaki candlestick bertambah panjang, berarti volatilitas semakin meningkat dan pergerakannya cepat selama perdagangan tersebut (aggressive).
Waktu candlestick
Umumnya satu candlestick dapat menunjukkan periode perdagangan tertentu, misalkan per 1 jam, 2 jam, 4 jam, satu hari dan seterusnya tergantung dengan pengaturan pada periode waktu (timeframe) yang sudah kita atur sebelumnya. Semakin rendah pengaturan timeframe biasanya akurasinya yang dihasilkan juga semakin berkurang.
Nah, itulah pembahasan singkat kami tentang pemahaman candlestick. Semoga berguna dan dapat menambah wawasan bagi para pembaca setia. Untuk pembahasan selanjutnya, kita akan lanjut ke pola – pola candlestick yang merupakan salah satu ilmu dasar pergerakan harga.
So, selalu cek setiap hari perkembangannya di website kamiwww.yefadvisor.com.
Disclaimer: Analisis candlestick tidak bisa berdiri sendiri, dan harus dibantu oleh indikator lain untuk memperkuat akurasi analisis teknikal
Dapatkan rekomendasi trading dan investasi dari YEF advisor dengan menjadi member
Daftar sekarang
Link registrasi : yefadvisor.com/register
Market Educator: Agung Kurniawan
Editor: Yusuf Efendi