Sebelumnya kami sudah membahas pemahaman dasar candlestick. Bagi anda yang belum membaca silahkan untuk membaca ulasan sebelumnya, karena yang akan kita bahas ini berkaitan dengan artikel sebelumnya.
Sebelum lanjut, baca dulu: Memahami Candlestick
Sesuai dengan ulasan sebelumnya, analisa candlestick merupakan analisa psikologis berdasarkan perilaku pasar. Dengan kata lain, besar-kecil atau panjang-pendek badan candlestick dibentuk oleh psikologi pasar.
Keputusan beli dan jual dalam trading, dapat berdasarkan analisis dari bentuk candlestick yang sedang terbentuk. Bentuk candlestick tertentu dapat memberikan sinyal trading yang akurat.
Pada seri kali ini, kita akan memahami beberapa jenis candlestick. Berikut adalah candlestick yang sering digunakan para trader, karena memiliki akurasi diatas 65%.
The Six Candlesticks
Bagi anda yang baru di dunia trading terutama di analisa teknikal, sebaiknya paling tidak pahami 6 jenis candlestick yang sering dijumpai dibawah ini.
Kenapa? karena candlesticks dibawah ini sering menjadi acuan di pasar untuk mengambil keputusan beli dan jual. Setiap bentuk candlestick mempunyai nama agar mudah untuk diingat maupun dikenali.
1. Marubozu: candlestick panjang yang tidak memiliki shadow (full-body).
Candlestick Marubozu ini kerap ditemukan dalam bentuk pembalikan arah atau reversal, baik itu Bullish reversal ataupun Bearish reversal. Walaupun demikian, bisa juga ditemukan di dalam tren naik dan turun yang berkelanjutan. Marubozu melambangkan kekuatan dari sisi pembeli atau penjual. Apabila candlestick berwarna merah atau hitam bisa dipahami sebagai tekanan jual yang besar, sedangkan jika berwarna hijau atau putih bisa dipahami sebagai tekanan beli.
2. Long Candle: candlestick yang memiliki body relatif panjang, dan memiliki shadow (kepala dan kaki)
Long Candle bisa dipahami hampir sama dengan Marubozu. Candlestick ini bisa ditemukan dalam bentuk pembalikan arah atau reversal. Baik itu Bullish reversal maupun Bearish reversal, juga didalam tren naik dan turun yang berkelanjutan. Long candle melambangkan dominasi atau kekuatan dari sisi pembeli atau penjual. Apabila candlestick berwarna merah atau hitam bisa dipahami sebagai tekanan jual yang besar. Sedangkan jika berwarna hijau atau putih bisa dipahami sebagai tekanan beli.
Baca juga: Exponential Moving Average
3. Spinning top & Spinning bottom: candlestick yang memiliki upper shadow & lower shadow panjang namun memiliki body yang kecil.
Spinning top dan spinning bottom ini bisa menandai awal dari pembalikan arah atau tren, jadi candlestick ini sering ditemukan saat harga sudah naik maupun turun. Spinning top dan spinning bottom bisa mencerminkan sisi penjual dan pembeli sama-sama kuat atau sama-sama lemah, sehingga pergerakan harga cenderung flat. Trader atau analis harus menunggu konfirmasi candlestick berikutnya.
4. Doji : candlestick yang tidak memiliki body sama sekali, dan artinya harga penutupan sama dengan harga pembukaan.
Hampir sama dengan spinning candlesticks, Doji bisa diartikan sebagai sama-sama kuat/ sama-sama lemahnya sisi penjual dan pembeli sehingga pergerakan harga cenderung flat. Trader atau analis harus menunggu konfirmasi candlestick berikutnya.
5. Hammer & Hanging Man
Hammer dan hanging man sebenarnya adalah “saudara kembar”, karena keduanya memiliki bentuk yang sama. Keduanya sama-sama memiliki body yang mungil dengan lower shadow yang panjang. Upper shadow nyaris tidak terlihat, bahkan hammer/hanging man yang sempurna sama sekali tidak memiliki upper shadow. Hammer dan Hanging man memiliki perbedaan letak. Hammer berada diakhir trend bearish, atau sebagai pertanda pembalikan tren turun berbalik menjadi tren naik. Sedangkan hanging man berada diakhir trend bullish, atau sebagai pertanda tren naik berbalik menjadi tren turun.
6. Inverted Hammer & Shooting Star
Inverted Hammer & Shooting Star adalah kebalikan dari Hammer dan Hanging Man. Bentuknya terbalik atau memiliki upper shadow dan tidak memiliki lower shadow. Inverted hammer berfungsi sama dengan hammer, umumnya jika terletak didalam tren turun bisa menjadi signal pembalikan arah menjadi naik. Sedangkan shooting star berfungsi sama dengan hanging man, umumnya jika terletak didalam tren naik bisa menjadi signal pembalikan arah menjadi turun.
Nah, itu tadi 6 bentuk single candlestick yang biasa digunakan oleh trader dan analis teknikal untuk mengambil keputusan jual maupun beli. Artikel berikutnya juga akan membahas kombinasi pola candlestick yang memiliki akurasi komplek terhadap pergerakan harga.
So, selalu cek setiap hari perkembangannya di website kami www.yefadvisor.com.
Disclaimer: Analisis candlestick tidak bisa berdiri sendiri, dan harus dibantu oleh indikator lain untuk memperkuat akurasi analisis teknikal
Dapatkan rekomendasi trading dan investasi dari YEF advisor dengan menjadi member
Daftar sekarang
Link registrasi : yefadvisor.com/register
Market Educator: Agung Kurniawan
Editor: Muhammad Avicenna Jauhar Maknun