Dalam membangun sebuah portofolio investasi pastinya mengacu pada sebuah tujuan yaitu pertumbuhan nilai portofolio. pertumbuhan nilai portofolio bisa dihasilkan dari kenaikan harga saham yang disebut capital gain dan juga dividend. kedua sumber pertumbuhan ini dibahasakan sebagai imbal hasil investasi atau Return. Sebagai investor di pasar modal, tentu kita mengharapkan keuntungan dari investasi kita. namun tidak banyak investor yang berharap terlalu tinggi pada investasinya sehingga mereka dijuluki investor halu. supaya kita tidak menjadi investor halu sebaiknya kita membuat proyeksi dari potensi return investasi kita
Sebelum kita melakukan investasi, hal penting yang harus kita perhatikan adalah menghitung expected return atau pengembalian harapan dari kinerja portofolio, dan keseluruhan untung atau rugi yang ditimbulkan.
Baca Juga: Strategi Merubah Loss Menjadi Profit
Pada hakikatnya tidak ada yang bisa menjamin untung atau rugi, tapi setidaknya kita dapat menggunakan historical return atau pengembalian historis untuk memperkirakan return yang akan kita dapat.
Nah, berikut adalah cara menghitung Expected Return dari portofolio :
Untuk menghitung expected return dari suatu portofolio, seorang investor harus menghitung bobot keseluruhan dari masing-masing kepemilikannya.
Rumus mengitung return ini pada dasarnya hanya mengalikan bobot masing-masing asset dalam portofolio dengan return yang diharapkan, kemudian menambahkan semua angka tersebut.
Contoh Kasus:
Sebagai contoh di portofolio anda terdapat 3 saham yaitu $KLBF, $TLKM, dan $ADRO seperti yang pernah kami rekomendasikan di PIR pada tahun 2019.
Pada saat itu, kami merekomendasikan pembelian saham $KLBF sebesar 10pv di harga 1389 kemudian harga sahamnya naik sebesar 18,8% ke harga 1649. Saham $TLKM kami rekomendasikan sebesar 10pv di harga 3316 kemudian naik 27% ke harga 4197 dan saham $ADRO kami rekomendasikan 5pv di harga 1576 kemudian floating loss sebesar -13.4% menjadi harga 1348.
Persamaan untuk expected return portofolio anda sebagai berikut :
Expected Return = WA X RA + WB X RB + WC X RC
dimana :
WA = Weight of security A ( Pembobotan saham KLBF)
RA = Expected Return of security A (Expected Profit/Loss KLBF)
WB = Weight of Security B (Pembobotan saham TLKM)
RB = Expected Return of security B ( Expected Profit/Loss saham TLKM)
WC = Weight of security C (Pembobotan saham ADRO)
RC = Expected return of security C ( Expected Profit/Loss ADRO)
Baca Juga: Menghindari Saham-Saham Zombie
Lalu, mari kita hitung Expected Return portofolionya
Saham $KLBF pembobotan 10pv dengan estimasi profit sebesar 18,8%, $TLKM pembobotan 10pv dengan estimasi profit 27%, dan $ADRO pembobotan 5pv dengan estimasi loss -13,40%.
Dengan menggunakan rumus di atas, berikut adalah perhitungannya:
10pv X 18.8% + 10pv X 27% + 5pv X -13.40%
= 1.88pv + 2.7pv – 0,67pv
= 5,25pv
Jadi expected return portofolio anda adalah 5,25pv
Expected return adalah target yg rasional dari sebuah pergerakan harga saham pada periode tertentu, sehingga dapat meleset apabila terjadi sentimen diluar dugaan. Oleh karena itu, investor harus memproteksi setiap investasi atau membatasi resiko sesuai dengan kemampuan.
Expected return ditentukan berdasarkan pada data historis, sehingga investor harus mempertimbangkan setiap kemungkinan karena pasar modal bersifat volatile dan tidak dapat diprediksi secara tepat. Expected return tidak melukiskan gambaran lengkap, sehingga jika hanya membuat keputusan investasi berdasarkan expected return saja bisa berbahaya.
Dengan menjadi member PIR (Private Investing Room), anda tidak perlu pusing menghitung Expected Return karena anda tinggal ikuti instruksi semuanya beres.
Daftar sekarang
Link registrasi : yefadvisor.com/register
Market Educator: Jack Darmono
Editor: Avicenna JM
Cover Designer: Hayu Winursita Linuhung