Hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir ini mengakibatkan banjir di sebagian wilayah di Indonesia. Banjir terparah terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Bencana banjir di Jakarta ini telah terjadi sejak ratusan tahun, dan hingga saat ini masih belum ditemukan solusi pasti penanggulangannya. Geografis wilayah Jakarta yang lebih rendah dibandingkan wilayah lain di pulau Jawa, menjadi salah satu pemicu seringnya bencana banjir melanda kota yang dahulu bernama Batavia ini.

Pada dasarnya, bencana memiliki 2 komponen yaitu hazards dan risk. Risk adalah kemungkinan mengalami dampak negatif dari bencana yang diakibatkan oleh Hazards. Hazards (bahaya/ancaman) sendiri adalah potensi bencana yang dapat berdampak pada korban jiwa, cedera, atau kehilangan/kerusakan materi. Efek Hazards yang terjadi pada banjir di Jakarta adalah timbulnya kerugian baik materiil maupun non-materiil. Contoh kerugian non-materiil adalah, korban jiwa dan korban luka-luka.

Baca Juga: $HMSP Masih Sehat?

Sedangkan kerugian materiil yang mungkin terjadi adalah rusaknya fisik dari sebuah bisnis, dan terhambatnya aktivitas perekonomian. Pihak-pihak yang dirugikan atas risiko yang disebabkan oleh banjir ini diantaranya adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebagai seorang trader dan investor saham, kita harus cermat mengamati sebuah peristiwa yang berpotensi mempengaruhi pergerakan suatu emiten. Sebagai contoh adalah banjir di Jakarta yang baru-baru ini terjadi.

Apa saja emiten yang berpotensi terkena dampak negatif banjir Jakarta?

Eksklusif untuk member YEF Private Room

Link: Daftar Emiten Terdampak Banjir

Belum jadi member?

Daftar sekarang
Link registrasi : yefadvisor.com/register

Market Intelligent: Ajeng Setyawati
Editor: Muhammad Avicenna Jauhar Maknun
Graphic Designer: Hayu Winursita Linuhung