Pada perdagangan pekan lalu, IHSG ditutup melemah sebesar 0,83%, seiring meningkatnya tekanan jual yang didominasi oleh aksi profit taking investor menjelang libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Setelah mencatatkan penguatan pada periode sebelumnya, sebagian pelaku pasar memilih mengamankan keuntungan, yang terlihat cukup signifikan pada perdagangan Selasa (23/12) dan Rabu (24/12). Kondisi tersebut diperparah oleh sentimen wait and see serta rendahnya volume transaksi, mengingat minimnya katalis positif baru dan adanya libur bursa pada 25–26 Desember, sehingga membuat pergerakan pasar relatif lesu dan lebih rentan terhadap tekanan negatif. Dari sisi sektoral, pelemahan IHSG terutama dipicu oleh koreksi pada saham-saham berkapitalisasi besar, khususnya di sektor keuangan dan komoditas, yang memiliki bobot besar terhadap indeks. Sementara itu, sentimen global dan domestik cenderung netral hingga minor, dengan pergerakan bursa Asia yang variatif serta isu-isu seperti ekspektasi arah suku bunga global dan penyesuaian upah minimum domestik yang turut memberikan tekanan tambahan, meski tidak menjadi faktor dominan
Bagaimana Potensi Selanjutnya?

Masih sejalan dengan stockcall edisi minggu lalu, minggu ini IHSG masih berpotensi melanjutkan penurunan dengan target 8425 sampai dengan 8208.
Saham apa yang menarik untuk ditradingkan minggu ini?

Ini adalah salah satu saham yang paling menarik untuk ditradingkan minggu ini, karena saham ini masih di dalam tren naik jangka pendek dan sedang menguji support uptrend line. Saham ini berpotensi melanjutkan kenaikan dengan potensi upside sebesar 8% sampai dengan 20%. Menariknya, risk dapat dibatasi secara teknikal di 4%.
Temukan sahamnya di Stockcall Edisi 28 Desember 2025
Cara Daftar :
Ketik : PTR – Nama Lengkap – Domisili – WA – Email
kirim ke telegram @admYEF / Whatsapp 0813-2121-5611
