Close

IHSG Potensi Konsolidasi Akhir Bulan November 2025

Pada perdagangan minggu lalu, bergerak bervariasi dan ditutup dengan penguatan tipis sebesar 0,52%. Pola pergerakan tersebut dipengaruhi oleh kombinasi sentimen positif dan negatif. Dari sisi pendukung, kebijakan moneter BI yang tetap akomodatif setelah RDG 19–20 November, menahan BI-Rate di 4,75% namun memberi sinyal stabilitas dan ruang pelonggaran ke depan, mendorong sektor-sektor sensitif suku bunga seperti properti, infrastruktur, dan perbankan. Selain itu, rotasi sektoral ke saham-saham domestik serta beberapa aksi korporasi seperti buyback, rights issue, dan investasi Dana Danantara turut menambah dorongan beli selektif. Data ekonomi domestik yang tetap solid juga menjaga kepercayaan pasar. Namun, pergerakan IHSG tertahan oleh sentimen global yang masih beragam, sikap The Fed yang hati-hati terkait pemangkasan suku bunga, arus modal asing yang masih mencatat net sell di beberapa sesi akibat faktor geopolitik dan valuasi global, serta minimnya katalis baru yang membuat sebagian perdagangan berjalan dalam mode wait-and-see sehingga volatilitas tetap terjaga dalam rentang sempit.

Bagaimana Potensi Selanjutnya?

Minggu ini, IHSG masih berpotensi bergerak konsolidatif dalam rentang 8.354–8.491, sejalan dengan minimnya katalis domestik baru yang signifikan. Setelah RDG BI November yang menahan BI-Rate di 4,75% dan sudah sepenuhnya diantisipasi pasar, tidak ada rilis data ekonomi besar hingga akhir bulan, sehingga investor cenderung wait-and-see. Dari sisi eksternal, sentimen global masih mixed dengan fokus pada peluang pemangkasan suku bunga The Fed di Desember dan perkembangan data inflasi serta tenaga kerja AS. Aliran dana asing pun bergerak selektif, dengan fluktuasi net flow dan kecenderungan rotasi ke big caps defensif atau emiten dengan aksi korporasi, alih-alih akumulasi agresif. Volume transaksi diperkirakan tidak terlalu tinggi, apalagi setelah IHSG menyentuh all-time high baru di atas 8.419 yang memicu profit-taking ringan, terutama pada saham-saham energi dan komoditas yang sudah menguat signifikan. Di sisi lain, risiko kebijakan Trump 2.0 yang berkaitan dengan tarif dan geopolitik masih membayangi emerging markets, membuat inflow asing ke Indonesia tetap berhati-hati dan mendukung pola konsolidasi IHSG pekan ini.

Saham apa yang menarik untuk ditradingkan minggu ini?

Ini adalah salah satu saham yang paling menarik untuk ditradingkan minggu ini. Karena saham ini berhasil breakout dan tutup di atas resistnya. Saham ini berpotensi melanjutkan kenaikan dengan target 8% sampai dengan 14%. Menariknya, risk dapat dibatasi secara teknikal di 5%

Temukan sahamnya di Stockcall Edisi 23 November 2025

Cara Daftar :

Ketik : PTR – Nama Lengkap – Domisili – WA – Email

kirim ke telegram @admYEF / Whatsapp 0813-2121-5611

Social Share