Close

IHSG Potensi Melanjutkan Penurunan Akhir Bulan Desember 2025

Pada perdagangan pekan lalu, IHSG terkoreksi sebesar 0,59% dan ditutup di bawah level support 8.621, mencerminkan meningkatnya tekanan jual di tengah kombinasi sentimen global dan domestik. Dari sisi global, ketidakpastian arah kebijakan The Fed menjadi faktor utama, di mana meskipun suku bunga telah dipangkas, panduan kebijakan yang cenderung lebih berhati-hati mendorong aksi ambil untung dan menekan pasar saham emerging market, termasuk Indonesia. Tekanan tersebut diperkuat oleh pelemahan bursa regional Asia Pasifik, seiring perlambatan ekonomi China dan rilis data ekonomi AS yang masih mixed, serta minimnya katalis positif baru yang membuat investor cenderung bersikap wait and see menjelang akhir tahun.

Dari sisi domestik, pelemahan nilai tukar rupiah turut membatasi potensi inflow asing dan meningkatkan kekhawatiran terhadap beban utang luar negeri korporasi. Selain itu, risiko fiskal terkait potensi shortfall pajak 2025 dan defisit anggaran menjadi perhatian pelaku pasar. Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan juga dinilai kurang dovish oleh sebagian investor, sehingga belum cukup kuat untuk menahan tekanan koreksi IHSG dalam jangka pendek.

Bagaimana Potensi Minggu Ini?

Setelah ditutup di bawah level support 8.621 pada pekan lalu, IHSG berpotensi melanjutkan fase koreksi dengan target penurunan di kisaran 8.425 hingga 8.708. Potensi pelemahan ini didukung oleh beberapa faktor utama, terutama aksi profit taking menjelang akhir tahun, seiring kinerja IHSG yang telah mencatatkan penguatan signifikan sekitar 21–22% secara year to date, sehingga mendorong investor institusional maupun ritel untuk mengunci keuntungan. Selain itu, volume perdagangan yang cenderung menipis akibat periode libur, di mana pekan depan hanya efektif tiga hari perdagangan (22–24 Desember) dan diikuti libur Natal, membuat pergerakan indeks menjadi lebih rentan terhadap tekanan jual akibat menurunnya likuiditas. Di sisi lain, minimnya katalis positif baru juga membuat pelaku pasar bersikap wait and see, di tengah sentimen global yang masih mixed pasca keputusan The Fed serta potensi tekanan lanjutan dari pelemahan bursa regional Asia apabila data ekonomi AS tidak sesuai ekspektasi.

Saham apa yang menarik untuk ditradingkan minggu ini?

Ini adalah salah satu saham yang paling menarik untuk ditradingkan minggu ini. Karena saham ini berhasil breakout dari resistnya. Saham ini berpotensi melanjutkan kenaikan dengan potensi upside mencapai 8% sampai dengan 23%. Menariknya, risk dapat dibatasi secara teknikal di 5%

Temukan sahamnya di Stockcall Edisi 14 Desember 2025

Cara Daftar :

Ketik : PTR – Nama Lengkap – Domisili – WA – Email

kirim ke telegram @admYEF / Whatsapp 0813-2121-5611

Social Share