Bulan November di tahun ini merupakan bulan istimewa karena IHSG mengalami penguatan yang signifikan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, selama kurun waktu 10 tahun IHSG di bulan November mencatatkan kinerja penurunan dengan probabilitas 80%.
Kenaikan IHSG di bulan November tahun ini dipengaruhi oleh sentimen pemilu Amerika Serikat yang dimenangkan oleh Joe Biden. Selain itu sentimen vaksin juga ikut menjadi pendorong penguatan pasar secara umum. Akibatnya saham-saham yang biasanya mengalami kenaikan di akhir tahun (window dressing) sudah lebih dahulu mengalami kenaikan dibulan November.
Selain sentimen yang lebih dominan keluar di bulan November, penyebab lain yaitu ditahun ini hari perdagangan bulan Desember lebih singkat karena terpotong libur nasional, diantaranya libur pemilihan daerah serentak, cuti bersama natal, dan libur tahun baru yang cukup panjang.
Selama bulan November, penguatan IHSG ditopang oleh beberapa sektor yang mengalami kenaikan cukup signifikan diantaranya mining berhasil menguat sebesar +18,30%, basic industry menguat sebesar +17,02% dan property mencetak kenaikan sebesar +14,35%.
Lalu bagaimana IHSG pada Desember 2020?
Berdasarkan analisa grafik historikal tersebut terlihat memang di tahun 2020 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan kinerja IHSG telah dimulai sejak bulan Oktober dan konsisten sampai dengan akhir November menguat hingga +18,76%. Apabila dibandingan dengan tahun lalu, di akhir bulan November kinerja IHSG berkinerja lebih rendah sebesar -8%. Oleh karenanya terdapat potensi kenaikan IHSG hingga 8% atau lebih di bulan Desember tahun ini. Target kenaikan untuk IHSG bulan Desember menuju level 6000an.
Berdasarkan grafik, potensi IHSG bulan Desember ini mencapai kenaikan tertinggi selama kurun waktu lima tahun terakhir. Optimisme kenaikan IHSG di bulan Desember didukung dengan perbaikan aktivitas ekspor dan juga pemulihan permintaan akan berbagai komoditas terutama CPO dan Batu Bara sebagai penopang ekonomi nasional.
Meskipun demikian, melihat hari perdagangan bursa yang terpotong karena libur panjang dan kenaikan di bulan Oktober hingga November, tidak menutup kemungkinan IHSG justru terkoreksi di akhir tahun atau sedikit melemah dari pada kenaikan signifikan di bulan November lalu. Hal tersebut juga berarti IHSG bulan Desember ini akan mencetak rekor baru karena 10 tahun terakhir IHSG selalu mengalami kenaikan dengan probabilitas sebesar 100%,
Kondisi pasar yang stabil dan membaiknya perekonomian sangat diupayakan oleh semua pihak. Terkhusus pemerintah tengah mengupayakan pemulihan ekonomi melalui kebijakan fiskal terkait penanganan Covid-19, pemerintah akan memperkokoh reformasi struktural melalui peningkatan iklim investasi dengan mendorong inovasi dan daya saing. Selain itu, pemerintah juga akan fokus untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan produktivitas melalui reformasi di bidang pendidikan, vokasi, penelitian, kesehatan, dan perlindungan sosial, Reformasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan pembangunan nasional yang terfokus pada kesehatan, pendidikan, dan ditambah teknologi komunikasi, informasi ketahanan pangan, perlindungan sosial, dan pariwisata.
Kesimpulan
Kami memprediksi IHSG bulan Desember masih akan berkinerja positif namun tidak lebih tinggi dari kinerja bulan November. Kenaikan tersebut akan mencapai kenaikan tertinggi selama lima tahun terakhir. Namun, tentu terdapat kemungkinan koreksi untuk IHSG bulan Desember karena kenaikannya sudah dimulai sejak bulan Oktober hingga November dan banyaknya hari libur nasional yang memotong hari perdagangan bursa. Trader harus lebih selektif dalam memilih saham dan berhati-hati dengan adanya kemungkinan koreksi sebagai akibat kenaikan yang sudah terjadi sebelumnya.
Bagaimana strategi trading dan investasi yang tepat untuk diterapkan saat ini?
Bergabunglah ke layanan membership kami dan dapatkan panduan trading dan investasi saham (Click)
Market Intelligent: Dianita A
Editor: Yusuf Efendi