BPS melaporkan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (GDP) Indonesia pada kuartal II-2020 jatuh hingga -5,32%, lebih dalam dari prediksi pasar sebesar -4,3%. Kontraksi ini telah diprediksi sebelumnya sebagai akibat dari lesunya ekonomi global dan domestik karena pandemi COVID-19. Dari sisi produksi, Badan Pusat Statistik menyebutkan kontraksi terbesar berasal dari Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan hingga mencapai 30,84% YoY . Dari sisi pengeluaran, komponen Ekspor Barang dan Jasa serta Impor Barang dan Jasa turun sebesar 11,66% YoY dan 16,96% YoY. Lesunya ekonomi ini tentu berpengaruh terhadap kinerja emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia.
Baca lagi: Mengenal Analisis Inter-Market
Kontraksi ekonomi menyebabkan beberapa emiten yang telah merilis laporan keuangan pada kuartal II-2020 ini mayoritas mendapatkan rapor merah sebagai dampak kebijakan pembatasan wilayah. Emiten transportasi dan atau otomotif cukup terpukul karena kontraksi yang cukup dalam pada sektornya. Emiten properti juga cukup jatuh melihat banyak mall ditutup untuk mencegah penyebaran virus. Meskipun pertumbuhan GDP Indonesia jatuh cukup dalam, ternyata beberapa emiten membukukan kinerja yang cukup baik pada kuartal II-2020 ini.
Emiten apa saja yang memiliki kinerja positif pada kuartal II-2020 ini?
Simak selengkapnya: 3 Emiten Kebal Corona Tahun 2020
Selain mendapatkan riset investasi eksklusif di atas, Member Private Investing Room Reguler (PIR) dan Syariah (PIRS) juga akan mendapatkan rekomendasi saham-saham layak investasi lengkap dengan instruksi akumulasi distribusi serta konsultasi portofolio investasi.
Belum jadi member PIR atau PIRS?
Registrasi sekarang
Market Intelligent: Isna Fauziah & Danny Ramadhan
Editor: Novi DA