Baru-baru ini lembaga pemeringkat kredit S&P Global Ratings menurunkan peringkat kelayakan Investasi emiten sektor energi yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk ($PGAS) menjadi non-investment grade. Rating $PGAS yang sebelumnya cukup baik dengan masuk pada investment grade BBB- kini turun menjadi BB menurut S&P Global Ratings. Penurunan rating ini disebabkan oleh beberapa faktor, yang pertama yaitu adanya potensi tekanan bagi cash flow $PGAS yang diakibatkan penurunan harga jual gas. Sebagaimana diketahui, pemerintah Indonesia pada bulan April lalu telah mengeluarkan keputusan mengenai penurunan harga gas sebagai stimulus bagi beberapa sektor industri yang mengalami tekanan akibat krisis finansial yang terjadi saat ini. Kondisi tersebut menurut S&P Global Ratings akan berpotensi menyebabkan ketidakpastian pada cash flow $PGAS.
Selain itu, faktor lainnya adalah kurangnya dukungan dari Pertamina sebagai induk usaha terhadap $PGAS terutama untuk tujuan strategis. S&P juga melihat kurangnya integrasi antara Pertamina dengan $PGAS yang menyebabkan kurangnya sinergi antara kedua perusahaan yang merger pada tahun 2018 lalu ini menjadi salah satu penyebab penurunan rating $PGAS.
Berdasarkan kasus di atas, tentu muncul banyak pertanyaan dari para investor tentang Investment Grade.
Apakah investment grade itu dan seberapa penting?
Investment grade merupakan suatu kategori bahwa suatu emiten dianggap memiliki kemampuan yang cukup baik untuk melunasi utangnya. Secara finansial, sebuah emiten dapat dikatakan masuk kategori investment grade jika memiliki risiko kebangkrutan yang rendah atau low risk of default. Investment grade sendiri ditentukan oleh rating yang ditetapkan lembaga pemeringkat kredit internasional seperti S&P Global Ratings, Moody’s dan Fitch Ratings ataupun lembaga pemeringkat kredit nasional seperti PT Pemeringkat Efek Indonesia atau PEFINDO.
Hal ini tentunya penting untuk diketahui investor, karena dapat menjadi salah satu tolak ukur untuk penilaian investasi terhadap suatu emiten. Karena rating investment grade ini bisa menjadi salah satu indikator investasi yang aman sehingga banyak dijadikan bahan pertimbangan investor sebelum mereka melakukan investasi pada sebuah emiten. Dalam memberikan rating, lembaga pemeringkat rating ini mempertimbangkan berbagai aspek, baik internal seperti rasio finansial suatu emiten yang terdiri dari cash flow, pendapatan dan laba, aset dan sebagainya. Serta mempertimbangkan pula aspek eksternal seperti kondisi perekonomian negara, kondisi sektor bisnis dan lainnya.
Suatu emiten dikatakan masuk dalam investment grade dengan minimal rating BBB. Di bawah itu maka dimasukan ke dalam kategori non-investment grade. Misalnya emiten yang mendapatkan rating BB maka masuk dalam kategori junk grade atau kemampuan membayar kewajibannya cukup lemah.
Adapun rating investment grade secara garis besar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Pada dasarnya, prinsip investment grade ini adalah semakin tinggi rating suatu emiten maka semakin rendah risiko gagal bayar utang emiten tersebut. Dan selain itu, rating investment grade yang telah diberikan dapat berubah dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kinerja emite tersebut dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja bisnisnya.
Pada contoh kasus $PGAS di atas, dapat diartikan bahwa S&P Global Ratings menilai bahwa terdapat beberapa faktor eksternal seperti penurunan harga gas serta tidak adanya sinergi antara $PGAS dengan perusahaan induk, dalam hal ini Pertamina yang berpotensi akan menyebabkan cash flow $PGAS menjadi terganggu dan menyebabkan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya melemah seperti yang tergambar pada tabel di atas. Dari contoh tersebut, dapat dilihat betapa pentingnya bagi seorang investor untuk mengetahui tentang investment grade suatu emiten, agar nantinya tidak terjebak pada emiten yang kemampuan melunasi kewajibannya lemah. Namun yang perlu diingat, investment grade ini bukan hanya satu-satunya indikator utama untuk menilai apakah emiten tersebut layak investasi tetapi hanya menjadi salah satu indikator pendukung yang bisa digunakan untuk menilai kelayakan investasi.
Kesimpulan
Penting bagi seorang investor untuk memahami apa itu investment grade. Karena dengan memahaminya, seorang investor dapat melihat apakah emiten tersebut termasuk yang mampu memenuhi kewajiban utang jangka panjangnya atau tidak sehingga bisa menjadi pertimbangan untuk berinvestasi pada emiten tersebut. Memang indikator ini bukan satu-satunya faktor penentu layak tidaknya berinvestasi pada suatu emiten, namun bisa menjadi salah satu pertimbangan saja.
Private Investing Room (PIR) & Private Investing Room Syariah (PIRS) telah melakukan penilaian kelayakan investasi dari saham-saham pilihan yang layak investasi. Kelayakan investasi juga sangat menentukan strategi alokasi pada sebuah emiten di dalam portofolio investor.
Jika anda ingin mendapatkan rekomendasi saham-saham layak investasi join private investing room sekarang juga.
Selain mendapatkan rekomendasi, member juga dipandu untuk akumulasi sampai dengan distribusi dan member dapat melakukan konsultasi dengan tim advisor kami yang sudah berpengalaman memandu investor dari dalam dan luar negeri.
Market Intelligent: Danny Ramadhan
Editor: Yusuf Efendi