Close

Review Kinerja Saham $PWON di Kuartal-I 2020

COVID-19 telah menyerang dunia sejak akhir 2019 lalu, dan masuk ke Indonesia pada awal 2020 ini. Sejak kasus pertama ditemukan di Indonesia, beberapa wilayah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan memukul telak beberapa sektor, termasuk sektor properti dan real estate. Pemberlakuan PSBB memaksa emiten sektor properti dan real estate untuk menutup pusat-pusat perbelanjaan. Selain itu, terjadi penurunan daya beli termasuk properti karena masyarakat lebih berfokus untuk menggunakan dananya sebagai dana darurat. Akibatnya, per April indeks sektor properti dan real estate turun hingga 43,07% YTD.

Setelah tiga bulan melakukan PSBB, Jakarta sebagai pusat perekonomian mulai menurunkan levelnya dan memberi izin pembukaan pusat perbelanjaan dengan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini memberikan sentimen yang positif terhadap beberapa saham properti dan real estate. Beberapa saham sektor properti dan real estate mengalami pergerakan yang positif setelah pembukaan pusat perbelanjaan pada 15 Juni 2020. Tercatat PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 4,61% di level Rp 454/saham.

Kinerja harga saham $PWON, sejak awal tahun mengalami koreksi seiring dengan sentimen negatif COVID-19. Secara year to date, kinerja harga saham $PWON telah mengalami koreksi hingga -25,26% dan ini bisa menjadi kesempatan para investor untuk mengakumulasi saham PWON ketika harga sahamnya terdiskon.

Baca lagi: Proyeksi harga CPO Katalis Emiten Sawit

Lalu apakah dengan harga saham yang sudah terdiskon tersebut, juga diikuti dengan kinerja fundamental yang baik? Kami akan membahas bagaimana investing plan untuk saham $PWON.

Selengkapnya: Fundamental Raja Properti Indonesia $PWON

Eksklusif untuk member Private Investing Room Reguler (PIR)

Selain mendapatkan riset investasi eksklusif di atas, Member Private Investing Room Reguler (PIR) juga akan mendapatkan rekomendasi saham-saham layak investasi lengkap dengan instruksi akumulasi distribusi serta konsultasi portofolio investasi.

Daftar sekarang

Market Intelligent: Danny Ramadhan & Isna Fauziah
Editor: Novi DA

Social Share
banana