Analisis Jangka Pendek $ISAT
Bagaimana potensi jangka pendek $ISAT ?
Professional Trading Consultant
Bagaimana potensi jangka pendek $ISAT ?
Selama sepekan kemarin $IHSG bergerak konsolidasi di rentang harga 6139-6210. Meskipun sempat tertekan, namun $IHSG masih menguat pada perdagangan terakhir minggu lalu dengan penutupan di harga 6197.
Lalu bagaimana prediksi $IHSG minggu ini ?
Skenario kenaikan $IHSG yang kami prediksikan pada minggu lalu telah berhasil menyentuh level resist 6147-6195 sesuai dengan Stockcall yang kami unggah pada 1 Desember 2019.
Lalu bagaimana prediksi $IHSG minggu ini ?
Memasuki musim dingin di akhir tahun harga batu bara dunia akan terdongkrak naik karena meningkatnya permintaan. Hal ini dikarenakan beberapa negara yang memasuki musim dingin, membutuhkan batu bara untuk menambah pasokan pembangkit tenaga listrik.
Pada perdagangan minggu terakhir bulan November $IHSG sempat terseret turun menembus support 6000. Namun $IHSG mampu bangkit pada sesi perdagangan terakhir dan tutup di harga 6011.
Lalu apakah $IHSG masih akan melemah kembali di awal bulan Desember ?
$IHSG masih bergerak sesuai skenario di rentang harga 6000 sampai 6240 dan mencoba menguat dengan menyentuh harga tertinggi di 6167 pada minggu lalu.
Lalu bagaimana pergerakan $IHSG minggu ini?
Besok (Kamis, 21 November 2019), Bank Indonesia (BI) akan merilis suku bunga acuan. Konsensus memprediksi Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5%.
Bagaimana potensi jangka pendek emiten bank menyikapi hal ini?
Hari ini (Selasa, 19 November 2019) harga saham PT Eagle High Plantation Tbk ($BWPT) mengalami penurunan -7,07%.
Bagaimana analisa teknikal $BWPT?
Sentimen Balance of Trade bulan Oktober yang dirilis pada tanggal 15 November minggu lalu mempengaruhi pergerakan $IHSG pada sesi perdagangan terakhir. $IHSG berhasil rebound dan tutup di harga 6128 setelah menyentuh target koreksi di support trend line dengan harga terendah 6062.
Bagaimana pergerakan IHSG minggu ini?
Beberapa minggu terakhir, saham-saham Benny Tjokro menjadi buah bibir banyak pelaku saham. Pasalnya, pada awal bulan November 2019 hampir semua saham Benny Tjokro sempat tumbang ke area parkir 50. Nah, yang membuat suasana lebih panas lagi adalah adanya dana Asabri yang diinvestasikan di salah satu emiten milik Benny Tjokro.