Memasuki bulan Juni 2020, telah banyak emiten yang merilis laporan keuangan mereka untuk periode kuartal pertama di tahun 2020. Laporan keuangan ini tentunya sangat dinantikan oleh para investor agar dapat melihat bagaimana kinerja emiten pada kuartal pertama 2020. Begitu pula dengan emiten-emiten sektor perbankan yang telah mengeluarkan laporan keuangannya untuk kuartal pertama 2020. Dimana pada tahun 2020 ini muncul banyak rasa pesimis dari para investor mengenai sektor ini. Padahal sektor ini merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian negara karena memberikan permodalan yang jumlahnya cukup banyak baik untuk individual, UKM hingga perseroan.
Secara umum, kinerja sektor perbankan pada kuartal pertama tahun 2020 ini cukup memuaskan. Tumbuhnya penyaluran kredit rata-rata hingga 8,78% ternyata melebihi prediksi BI. Namun dampak dari perlambatan ekonomi akibat COVID-19 belum tergambar sempurna pada kuartal pertama ini karena outbreak pandemi tersebut terjadi mulai bulan Maret. Adapun kinerja emiten perbankan tentu bermacam-macam, ada yang membukukan kinerja memuaskan dan ada pula yang mengalami penurunan.
Berikut 3 Emiten perbankan anggota LQ45 yang membukukan kinerja terbaik sepanjang kuartal pertama tahun 2020
Penilaian kinerja mengacu pada pertumbuhan total revenue dan net income sepanjang kuartal pertama tahun 2020.
Berdasarkan tabel terdapat tiga emiten perbankan yang membukukan kinerja paling memuaskan pada kuartal pertama ini
- PT Bank Central Asia Tbk ($BBCA)
Kinerja emiten perbankan yang memiliki growth revenue terbesar pada kuartal pertama 2020 adalah PT Bank Central Asia Tbk ($BBCA). Emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia ini membukukan growth revenue sebesar 14,1% secara year on year atau dari 19,9 triliun rupiah menjadi 22,7 triliun rupiah. Selain itu kinerja revenue yang sangat apik tersebut juga diikuti kinerja bottom line $BBCA, dimana membukukan growth net income sebesar 8,6% atau dari 6,062 triliun rupiah di tahun sebelumnya menjadi 6,58 triliun rupiah. Pertumbuhan ini terjadi karena peningkatan penyaluran kredit $BBCA yang dapat tumbuh hingga 12% secara year on year menjadi 612 triliun rupiah. Selain itu terdapat pula peningkatan pada pendapatan dari komisi kegiatan perbankan, karena terdapat peningkatan jumlah nasabah $BBCA. Bahkan sepanjang kuartal pertama ini, telah terdapat total 22 juta rekening nasabah atau mengalami kenaikan hingga 14%.
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ($BMRI)
Di peringkat kedua ada emiten perbankan milik pemerintah yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ($BMRI). Revenue $BMRI berhasil membukukan growth sebesar 13,5% menjadi 23,89 triliun rupiah. Bahkan net income-nya berhasil membukukan growth yang lebih besar dari $BBCA yaitu sebesar 9,4% dari yang sebelumnya 7,2 triliun rupiah menjadi 7,9 triliun rupiah. Hal ini terjadi terutama disebabkan oleh pertumbuhan portofolio kredit di segmen wholesale hingga 18% sedangkan pada segmen retail juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,5%.
- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk ($BTPS)
Selanjutnya posisi ketiga ada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk ($BTPS) yang berhasil membukukan growth revenue sebesar 21,6% menjadi 1,18 triliun rupiah dari yang sebelumnya 970 miliar rupiah. Kenaikan juga terjadi pada bottom line, dimana net income juga naik dari yang sebelumnya 288 miliar rupiah menjadi 402 miliar rupiah atau mengalami growth sebesar 39,5%. pertumbuhan Ini disebabkan oleh peningkatan penyaluran pembiayaan hingga 9,2 triliun rupiah dibanding periode yang sama pada tahun lalu yang hanya 7,5 triliun rupiah. Selain itu adanya upaya digitalisasi tiap lini bisnis juga mampu menciptakan kegiatan perbankan yang efisien bagi $BTPS.
Kesimpulan
Secara umum kinerja sektor perbankan pada kuartal pertama ini ternyata cukup memuaskan. Adapun ketiga saham emiten perbankan yang membukukan kinerja paling baik dilihat dari kinerja keuangannya serta likuiditasnya adalah $BBCA, $BMRI, serta $BTPS. Meskipun membukukan kinerja yang memuaskan, namun tantangan ketiga emiten ini akan mulai terasa di kuartal kedua ini dimana dampak dari pandemi COVID-19 sudah mulai terasa bagi seluruh sektor bisnis dan kegiatan perekonomian.
Meskipun memiliki kinerja fundamental yang baik investor perlu merancang strategi investasi yang baik untuk memperoleh saham-saham diatas diharga terbaik.
Konsultasikan kepada tim advisor kami sebelum anda melakukan investasi. Tim kami akan memberikan rekomendasi saham-saham layak investasi lengkap dengan investing plan agar investasi anda lebih baik dan menguntungkan dalam jangka panjang
Join Private Investing Room sekarang juga
Market Intelligent: Danny Ramadhan
Editor: Novi DA