Pasar saham selalu bergerak naik dan turun baik dalam waktu jangka pendek, menengah, maupun dalam waktu jangka panjang. Sebagai seorang trader sangat penting sekali untuk mampu membaca pergerakan arah harga saham, mengetahui momentum dari pasar saham, dan memahami siklus dalam pasar saham. Maka dari itu sebelum melakukan trading saham, akan lebih baik mengenali terlebih dahulu strategi apa saja yang akan digunakan dalam trading saham.
Baca lagi: Cara Mengelola Risiko Dalam Trading Saham
Ada banyak sekali cara, strategi, dan metode yang bisa digunakan dalam trading, semuanya dapat memberikan keuntungan jika digunakan pada waktu yang tepat. Akan tetapi, Sebagian trading termasuk ke dalam salah satu dari dua kategori berikut, Trend Following atau Swing Trading. Supaya lebih jelas, mari kita bahas lebih lanjut perbedaan Trend Following dan Swing Trading.
Trend Following
Analisa tren digunakan untuk melihat tren harga suatu saham, apakah harga saham berada dalam tren naik, turun, atau sideways. Trend Following akan berfungsi dengan baik pada saham-saham yang uptrend. Sebaliknya, Strategi Trend Following tidak berfungsi dengan baik pada saham-saham yang sideways, baik saham yang sideways-nya panjang, maupun yang sideways-nya pendek.
Sebagai contoh, misalnya pada saham KLBF seperti gambar di atas. Seorang trader membeli di sekitar harga 850, kemudian akan di hold sampai trennya patah. Salah satu indikasi tren patah adalah terjadinya penetrasi terhadap trendline seperti gambar di atas. Dari gambar diatas dapat dilihat, Buy di harga 850 dan Sell di harga 1640 dari bulan April – Agustus (4 Bulan Trading), profit yang diperoleh 99,39%. Trend Following cocok untuk orang yang tidak memiliki waktu memantau market setiap hari.
Swing Trading
Swing Trading merupakan strategi trading yang memanfaatkan pergerakan pantulan harga jangka pendek. Swing Trading dilakukan dalam beberapa hari hingga beberapa minggu sehingga trader lebih lama terpapar risiko dibandingkan day trading.
Sebagai contoh dapat dilihat dari gambar di atas, profit yang diperoleh adalah :
1st Trade : 57,63% (12 Hari)
2nd Trade : 35,39% (16 Hari)
3rd Trade : 17,79% (40 Hari)
Total Profit = 110,81%
Dari contoh di atas dapat dilihat swing trading dilakukan dengan tidak hold dalam waktu yang lama, dan hanya mengambil satu tarikan atau ayunan ke atas. Swing Trading lebih aman karena memiliki target untuk profit taking, yang artinya mengamankan profit yang didapat begitu sudah mencapai target. Swing trading sangat cocok bagi orang yang selalu memantau market setiap harinya.
Begitulah perbedaan Trend Following dan Swing Trading. Setiap strategi trading memiliki keunggulan dan kelemahanya masing-masing, akan tetapi perlu diingat, tidak ada strategi yang sempurna, yang ada hanyalah strategi mana yang paling cocok dengan profil anda.
Pada Webinar YEF Edu level 3 akan kami bedah kedua strategi ini dan akan kami berikan cara membangun strategi trading yang sistematis untuk profit yang lebih maksimal.
Market Educator: Akhsan
Editor: Yusuf Efendi