Close

YEF EDU: Sunk Cost Fallacy Dalam Investasi Saham

Pembaca mungkin pernah mendengar kalimat ini “Tujuan investasi itu profit atau cuan bukan untuk rugi, jadi cutloss/stoploss itu adalah kesalahan“.

Daniel Kahneman and Amos Tversky


Kami teringat dengan sebuah teori yang kami baca saat sekolah dulu yaitu Prospect theory. Teori ini membawa Daniel Kahneman & Amos Tversky meraih nobel 20 tahun yang lalu. Teori prospek menjelaskan bagaimana investor membuat keputusan berisiko akibat bias-bias kognitif. Teori ini menyatakan bahwa investor lebih suka menghindari atau membiarkan kerugian daripada mengejar keuntungan.

Salah satu bias kognitif yang dijelaskan oleh teori prospek adalah sunk cost fallacy. Sunk cost fallacy adalah kesalahan pemikiran yang menyebabkan investor menolak untuk menjual saham yang sedang turun. Investor merasa bahwa mereka harus terus hold saham tersebut karena mereka telah mengeluarkan banyak uang untuk membelinya. Padahal, harga saham tersebut mungkin akan semakin turun dan menyebabkan investor mengalami kerugian yang lebih besar lagi.

Contoh sunk cost fallacy dalam investasi saham:

Seorang investor membeli saham OTOG dengan harga Rp 400 per saham. Harga saham tersebut kemudian turun menjadi Rp 350 per saham. Investor menolak untuk menjual saham tersebut karena tidak ingin mengakui kerugian. Jika investor dalam contoh pertama menjual sahamnya dengan harga Rp 350 per saham, investor merealisasikan kerugian hanya Rp 50 per saham. Namun, jika investor terus hold saham tersebut, mungkin akan mengalami kerugian yang lebih besar jika harga saham tersebut melanjutkan penurunan ke Rp100 atau Rp 50.

Untuk menghindari sunk cost fallacy dalam investasi saham, investor perlu menyadari bahwa biaya yang telah dikeluarkan di masa lalu adalah sunk cost. Biaya tersebut tidak dapat diubah dan tidak boleh dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi. Investor harus fokus pada biaya masa depan dan potensi keuntungan yang akan diperoleh.

Bagaimana mengatasi Sunk Cost Fallacy menurut YEF Advisor sebagai penasihat investasi?

  • Buatlah rencana investasi (investing plan) yang jelas dan rinci. Rencana investasi ini akan membantu Anda untuk tetap fokus pada tujuan investasi dan menghindari keputusan yang tidak rasional.
  • Tetapkan batas kerugian yang Anda bersedia terima. Jika investasi Anda mengalami kerugian yang melebihi batas tersebut, segera jual investasi tersebut.
  • Lakukan analisis risiko dan potensi keuntungan sebelum berinvestasi. Analisis ini akan membantu Anda untuk membuat keputusan investasi yang lebih rasional.


Apabila anda ingin mendapatkan saran investasi seperti konsultasi portofolio atau ingin mendapatkan saham layak investasi Join Private investing Room

💡 Mengapa Pilih Private Investing Room?

  • Rekomendasi Saham Terbaik: Dapatkan rekomendasi saham eksklusif yang telah dianalisis oleh para ahli kami.
  • Panduan Investasi: Akses panduan lengkap yang dirancang untuk membantu Anda membuat keputusan investasi yang cerdas.
  • Konsultasi 24 Jam: Nikmati layanan konsultasi 24 jam dengan penasihat investasi profesional kami, siap membantu kapan saja Anda butuhkan.

Jangan biarkan peluang emas ini terlewatkan! Bergabunglah dengan Private Investing Room dan raih kesuksesan investasi Anda sekarang juga!

🌐 Daftar Sekarang di Telegram Admin @admYEF atau Whatsapp Admin 6281321215611 dan mulai perjalanan investasi Anda menuju kesuksesan!




Social Share
banana