Close

5 Saham Ini Terjun Setelah Masuk MSCI, Jangan Terjebak & Terkecoh!

Banyak investor menganggap bahwa masuknya saham ke MSCI Index adalah sinyal layak investasi. Namun, fakta menunjukkan bahwa saham yang masuk ke indeks ini justru sering kali mengalami penurunan tajam, terutama jika sebelumnya telah mengalami kenaikan harga yang tidak wajar. Artikel ini akan mengulas beberapa contoh nyata, membuktikan pentingnya analisis mendalam sebelum berinvestasi hanya berdasarkan berita masuk MSCI.

1. ARTO (Bank Jago)

Masuk MSCI: Februari 2022

Keluar MSCI: Februari 2023

Saham ARTO sempat menjadi bintang pasar dengan kenaikan harga besar sebelum masuk MSCI. Namun, setelah masuk indeks, harga saham justru turun lebih dari 80% hingga keluar dari indeks setahun berikutnya. Ini menunjukkan bahwa euforia pasar tidak selalu berbanding lurus dengan kinerja fundamental.

2. INKP (Indah Kiat Pulp & Paper)

Masuk MSCI: Mei 2018

Keluar MSCI: Februari 2025

Saat masuk MSCI, harga INKP berada di level puncak sekitar 20.000. Namun, beberapa tahun kemudian, harga saham terjun hingga kisaran 3.000 & tidak pernah kembali. Bayangkan investor yang beli hanya karena masuk MSCI. Penurunan ini menegaskan pentingnya tidak terbawa arus euforia sesaat.

3. GOTO (GoTo Gojek Tokopedia)

Masuk MSCI: Mei 2023

Setelah masuk MSCI, harga GOTO turun dari 148 ke sekitar 50 dalam waktu beberapa bulan. Ini menunjukkan bahwa masuknya saham ke MSCI tidak menjamin harga akan naik.

4. INCO (Vale Indonesia)

Masuk MSCI: Mei 2022 (harga 7.000-8.000)

Keluar MSCI: Mei 2024 (harga sekitar 4.000)

Saham INCO mengalami penurunan harga signifikan setelah masuk MSCI, dan akhirnya dikeluarkan dari indeks dengan harga jauh lebih rendah dari posisi masuk.

Pada bulan April 2022 dilayanan PIRS, kami justru melakukan distribusi/jual bertahap saham INCO diatas 7000an dengan profit 60%. Kami distribusi INCO setelah mendengar akan masuk MSCI, Artinya berita masuk MSCI adalah signal sell buat kami!

5 ADMR (Adaro Minerals Indonesia)

Masuk MSCI: Mei 2022 (harga sekitar 2.400)

Hingga Februari 2025, harga ADMR telah jatuh hingga di bawah 800. Penurunan ini menegaskan pentingnya berhati-hati pada saham yang mengalami kenaikan signifikan sebelum masuk MSCI.

Kesimpulan: Jangan Terpaku pada MSCI

Masuknya saham ke MSCI memang bisa menjadi perhatian pasar, tetapi bukan berarti itu adalah sinyal beli otomatis. Sering kali saham yang masuk MSCI sudah melalui kenaikan harga yang berlebihan, sehingga rentan terhadap aksi ambil untung dan koreksi harga berkepanjangan.

Rekomendasi untuk Investor:

  • Selalu lakukan analisis fundamental dan teknikal sebelum berinvestasi.
  • Hindari terbawa arus euforia pasar tanpa dasar yang kuat.
  • Jangan hanya bergantung pada berita masuk MSCI sebagai satu-satunya indikator keputusan investasi.

Dengan memahami studi kasus diatas, investor bisa lebih bijak dan menghindari jebakan pasar yang sering kali tidak terduga.

Jika Anda ingin menemukan saham yang benar-benar layak investasi berdasarkan analisis fundamental dan teknikal terbaik, bergabunglah dengan layanan Private Investing Room (PIR) atau PIR Syariah di YEF Advisor.

🎯 Keunggulan Bergabung dengan PIR/PIR Syariah:
✅ Rekomendasi saham berdasarkan analisis mendalam dan strategi yang teruji.
✅ Bimbingan langsung untuk menemukan momentum terbaik masuk dan keluar pasar.
✅ Konsultasi dan diskusi eksklusif untuk memastikan Anda mengambil keputusan investasi yang bijak.

Social Share