Close

Berburu Saham Bank Blue Chip Bervaluasi Murah

Kondisi pasar yang sedang mengalami koreksi besar, berimplikasi pada penurunan harga hampir seluruh saham. Alhasil, kebanyakan harga saham saat ini menjadi lebih murah atau terdiskon. Saat ini tentunya investor cerdas sedang giat-giatnya, memburu saham bervaluasi murah yang tidak murahan. Bahkan, investor bisa memanfaatkan kondisi seperti ini untuk mendapatkan saham blue chip yang terdiskon. Dimana, di saat kondisi normal akan sangat sulit untuk mendapatkan saham blue chip di harga yang murah secara valuasi.

Baca Juga: Mengukur Dampak Kebijakan Relaksasi Kredit Terhadap Kinerja Emiten Bank

Saham blue chip menjadi prioritas karena ketika market recovery, saham-saham blue chip-lah yang berperan besar dalam proses recovery tersebut. Alhasil, investor bisa mendapatkan keuntungan lebih cepat jika investasi di saham-saham blue chip dari pada saham-saham lapis kedua atau ketiga.

Namun, di pasar saham IHSG saat ini tersedia banyak saham blue chip. Tentu hal ini menuntut investor harus bisa memilih yang termurah dan memiliki fundamental yang mampu bertahan di tengah krisis. Dengan kata lain, saham-saham yang harga sahamnya turun karena faktor pasar dan bukan karena faktor internal bisnis.

Lalu bagaimana cara screening saham-saham yang sesuai dengan kondisi di atas?

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan screening, adalah analisa valuasi. Setelah sebelumnya kami membahas metode valuasi menggunakan PE Ratio, kali ini kami akan membahas metode valuasi lain menggunakan PBV Ratio atau Price to Book Value Ratio.

Baca Juga: Berburu Saham Murah Bukan Murahan

Apa itu PBV ratio?
PBV ratio merupakan rasio yang menentukan valuasi suatu saham berdasarkan perbandingan market value atau harga saham terhadap book valuenya.

Lalu timbul pertanyaan, apa itu nilai buku atau book value ini?
Book Value adalah kekayaan bersih perusahaan setelah dikurangi liabilitas atau beban kewajibannya, seperti utang.

Sama seperti PE Ratio, PBV Ratio pun memiliki aturan penilaian bahwa semakin rendah nilainya maka saham tersebut semakin undervalue begitupun sebaliknya. Dalam melakukan penilaian valuasi menggunakan PBV Ratio, dapat dilakukan menggunakan proksi internal maupun eksternal.

Untuk pembahasan kali ini, kami akan menggunakan proksi eksternal yang membandingkan PBV Ratio perusahaan dengan PBV Ratio sector & industry. PBV Ratio sector merupakan nilai rata-rata PBV Ratio dari seluruh emiten pada sektor yang sama. Begitu pula dengan PBV Ratio industry, yaitu nilai rata-rata PBV Ratio dari seluruh emiten pada industri yang sama.

Sample data yang kami gunakan adalah emiten perbankan karena saham-saham Bank memiliki peran besar sebagai penggerak pasar. Asumsi dasar yang kami bangun adalah apabila $IHSG mengalami kenaikan, kemungkinan besar akan didorong oleh saham-saham perbankan dengan kapitalisasi besar (blue chip).

Lalu, apa saja saham-saham Bank blue chip yang saat ini sudah murah?

Selengkapnya: Emiten Bank Blue Chip Bervaluasi Murah

Selain mendapatkan riset investasi eksklusif di atas, Member Private Investing Room Reguler (PIR) juga akan mendapatkan rekomendasi saham-saham layak investasi lengkap dengan instruksi akumulasi distribusi serta konsultasi portofolio investasi.

Eksklusif untuk member Private Investing Room Reguler (PIR)

Daftar sekarang
Link registrasi :
yefadvisor.com/register

Market Intelligent: Danny Ramadhan
Editor: Avicenna JM
Graphic Designer: Hayu Winursita Linuhung

Social Share