Close

Cara Investasi Anti Bangkrut

Kasus yang membelit PT Asuransi Jiwasraya saat ini sedang menjadi buah bibir pelaku pasar, bahkan merebak ke kalangan awam. Jiwasraya melakukan pelanggaran terhadap prinsip kehati-hatian, karena berinvestasi di saham “gorengan” yang berisiko tinggi demi mengejar keuntungan besar. Jiwasraya menempatkan 22,4% dari aset finansial atau senilai Rp 5,7 triliun ke investasi saham, 2% dari dananya ditempatkan di saham yang memiliki kinerja yang baik dan 95% ditempatkan di saham yang memiliki kinerja buruk. Jiwasraya juga menempatkan investasi di aset reksadana sebesar 59,1% dari aset finansial atau senilai Rp 14,9 triliun. Akibat kesalahan investasi ini Jiwasraya menanggung kerugian negara sebesar Rp 13,7 triliun.

Baca Juga: Pusingnya Punya Portofolio Supermarket

Sebagai seorang investor, kasus di atas merupakan salah satu contoh pentingnya prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi. Kita tidak boleh asal-asalan dalam memilih saham yang akan kita investasikan, dan tidak boleh juga sembarangan dalam mengelola portofolio.

Pilih saham-saham yang memiliki fundamental bagus dan selalu bertumbuh secara konsisten. Setelah anda pilih, baru lah anda lihat harga sahamnya. Apakah masih tinggi atau sudah rendah?

Baca Juga: Optimalkan Portofolio dengan Diversifikasi Saham

Nah, berikut adalah beberapa tips berinvestasi yang aman

  1. Memilih saham yang memiliki fundamental baik
    Anda dapat memilih saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar atau biasa disebut “blue chip”, karena saham-saham ini relatif lebih sulit untuk di ”goreng”. Kemudian pilih yang memiliki pendapatan positif.
  2. Diversifikasi saham
    Seperti yang sudah kita jelaskan di konten sebelumnya, diversifikasi saham sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja portofolio. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam diversifikasi adalah sektor saham, jenis saham, dan persentase alokasi portofolio.
  3. Lakukan analisis teknikal
    Analisis teknikal digunakan untuk menganalisa tren dan fluktuasi harga saham dalam rentang waktu tertentu. Dari analisa tersebut, seorang investor akan mendapatkan panduan dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli. Analisis teknikal dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti menggunakan analisis Candle Stick, Dow Theory, Elliot Wave Theory dan lain-lain.
  4. Fokus untuk jangka panjang
    Karena tujuan awal kita adalah investasi, maka harus kita fokuskan juga untuk jangka panjang. Jika kita berinvestasi di saham yang tepat, maka peluang return yang akan kita dapat juga besar. Namun investasi memiliki konsekuensi, yaitu harus sabar karena investasi itu membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan target yang telah kita tetapkan.
  5. Analisis portofolio secara berkala
    Analisis portofolio secara berkala akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki portofolio yang kita miliki. Analisis ini bisa dilakukan secara kuartalan, semesteran, atau tahunan. Jika nantinya kita menemukan saham dalam portofolio yang memiliki kinerja kurang baik, maka kita bisa menggantinya dengan saham-saham baru yang berkinerja lebih baik.
  6. Memiliki mentor berpengalaman
    Banyak investor kelas kakap memiliki penasihat investasi, sehingga portofolio mereka selalu memiliki kinerja di atas rata-rata pasar. Dengan memiliki mentor, anda akan mendapatkan insight atau pandangan-padangan baru untuk selalu memperbaharui wawasan investasi. Apalagi untuk anda yang tidak 100% berkecimpung di dalam pasar, pasti akan kesulitan mendapatkan update terbaru perkembangan pasar.

YEF Advisor merupakan pemandu investasi yang telah melayani lebih dari 500 investor dari dalam dan luar negeri. Menjadi member YEF Advisor anda akan mendapatkan rekomendasi saham-saham layak investasi dan lengkap dengan investing plan, seperti di harga berapa anda boleh beli dan jual lengkap dengan alokasi untuk ketepatan money management.

Risiko dari investasi saham harus dipahami, agar anda bisa memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian. Step-step di atas akan membantu anda agar tetap aman berinvestasi.

Daftar menjadi member YEF Advisor sekarang
Link registrasi :
yefadvisor.com/register

Market Educator: Mutik Dian Prabaning Tyas
Editor: Muhammad Avicenna Jauhar Maknun
Cover Designer: Hayu Winursita Linuhung

Social Share