Close

Halo ASABRI, Inilah 4 Alasan Kejatuhan Saham $KAEF

Seteleh sempat bergerak layaknya roller coaster pada perdagangan beberapa minggu yang lalu, saham $KAEF kembali menjadi buah bibir pelaku pasar karena menjadi salah satu saham yang masuk di portofolio ASABRI. Terkait pergerakan harga, kami pernah membuat analisisnya bersama dengan $INAF disini.

$KAEF : Roller Coaster “Milik Negara”

Hanya dalam waktu 6 bulan, kinerja harga saham $KAEF mengalami penurunan lebih dari 60%. Penurunan ini menjadi tanda tanya besar bagi banyak orang, terutama para pelaku pasar. Apa penyebab penurunan besar-besaran saham $KAEF ?

Kami telah melakukan riset terkait penyebab penurunan saham $KAEF, yaitu antara lain:

1. Tertekan oleh Pasar, Terutama Sektor Konsumsi

Selain kinerja $IHSG yang lemah, sepanjang tahun 2019 sektor konsumi adalah sektor yang mencatatkan kinerja buruk. Sejak Januari sampai dengan Desember 2019, indeks sektor konsumsi tercatat mengalami penurunan 20%. Sangatlah wajar jika $KAEF juga mengalami penurunan, karena saham-saham farmasi masuk ke dalam sektor konsumsi. Artinya, $KAEF turun bersama dengan saham-saham konsumsi yang lain.

2. Kinerja Fundamental Mengecewakan

Ditinjau dari laporan keuangan $KAEF periode 9 bulan tahun 2019, pendapatan perusahaan meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dari Rp 6,00 triliun menjadi Rp 6,88 triliun. Kenaikan pendapatan ini disebabkan oleh meningkatnya pedapatan perusahaan dari segmen distribusi, retail dan lainnya. Segmen distribusi $KAEF naik 9% dari Rp 2,03 triliun menjadi Rp 2,21 triliun, segmen retail naik 25% dari Rp 2,98 triliun menjadi Rp 3,72 triliun, dan segmen lainnya naik 15% dari Rp 90 miliar menjadi Rp 103 miliar. Sedangkan segmen manufaktur mengalami penurunan sebesar 6% dari level Rp 878 miliar menjadi Rp 845 miliar.

Namun, sayangnya kenaikan pendapatan $KAEF tidak sejalan dengan laba bersihnya. Laba bersih $KAEF mengalami penurunan hingga 81% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dimana pada tahun periode 9M tahun 2018, perusahaan mencatatkan laba bersih Rp 318 miliar, dan pada tahun 2019 hanya Rp 61 miliar saja. Penurunan laba bersih ini diakibatkan oleh naiknya beban perusahaan. Menurut laporan keuangan, beban pokok penjualan $KAEF melonjak 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 3,65 triliun menjadi Rp 4,36 triliun. Selain itu, beban usaha perusahaan naik 21% dari level Rp 1,83 triliun menjadi Rp 2,22 triliun, diikuti dengan beban keuangan yang juga naik sebesar 139% dari Rp 149 miliar menjadi Rp 357 miliar.

3. Momentum Pembagian Dividen

Momentum pembagian dividen merupakan sesuatu yang negatif untuk pergerakan harga saham dalam jangka pendek. Kami telah melakukan riset dengan sample 113 emiten, dimana hasilnya mayoritas harga saham mengalami penurunan setelah pembagian dividen. Sebagai contoh adalah saham $MPMX yang mengalami penurunan yang cukup esktrim setelah pembagian dividen dipertengahan tahun 2019.

Baca lagi risetnya disini: Membuktikan Dividen adalah Racun Mematikan Jangka Pendek

Nah, kebetulan $KAEF membagikan dividen pada bulan Mei 2019 sebesar Rp 14,98 per lembar. Pada bulan Mei 2019 harga saham masih stabil di atas 3100, bahkan sempat menyentuh level 3800. Namun setelah pembagian secara kontan, harga meluncur ke bawah tanpa ampun dari level 3000an hingga hari ini di level 1000an. Ini merupakan bukti bahwa dividen bisa menjadi penyebab penurunan harga saham.

4. Signal Distribusi dari Smart Fund Signal

Smart Fund Signal merupakan pedoman transaksi yang wajib dipatuhi oleh fund manager yang mengelola dana-dana besar. Dalam mengelola dana besar, tidak cukup mengandalkan analisa teknikal apalagi menggunakan feeling saja. Fund manager menggunakan tolak ukur objektif, berdasarkan angka parameter yang sangat kompleks dan di dalamnya menentukan harga akumulasi dan harga distribusi.

Kenapa akumulasi dan distribusi?

Karena pengelola dana besar tidak bisa keluar dan masuk dalam 1 hari perdagangan. Bahkan, proses akumulasi dan distribusi bisa berlangsung hingga beberapa bulan di rentang harga yang cukup lebar.

Menurut Smart Fund Signal yang kami gunakan di PIR. Sinyal distribusi untuk saham $KAEF telah muncul pada bulan Februari 2019. Tepatnya pada tanggal 20 Februari 2019, di saat harga sudah bergerak di 3200 dan mencapai puncak di 3800 pada bulan April 2019.

Sinyal distribusi terakhir yang disarankan oleh sistem YEF Smart Fund Signal adalah pada tanggal 4 April 2019, dimana Private Investing Room berhasil mendistribusikan saham $KAEF dengan perolehan profit sebesar 50%. Kebetulan, $KAEF mencapai level tertinggi di bulan April 2019 bertepatan dengan selesainya proses distribusi. Setelah proses distribusi selesai, harga saham $KAEF meluncur deras ke bawah 3000.

For your information, kami di Private Investing Room (PIR) melakukan akumulasi saham $KAEF pada tahun 2018. Lebih tepatnya pada tanggal 26 November 2018, dengan rentang harga 2600-2470.

Saat ini, YEF Smart Fund Signal yang kami terapkan sudah berkembang menjadi versi kedua (v.02) yang memiliki ke tingkat akurasi lebih baik dibandingkan dengan versi pertama di tahun 2018-2019.

Bottom Line

Kesimpulannya, dalam investasi saham momentum masuk dan keluar sangatlah penting. Selain itu, kedisiplinan dalam mengelola investasi secara keseluruhan akan menentukan hasil investasi pada akhirnya.

Ingin mendapatkan panduan investasi dari YEF yang sudah dilengkapi dengan Smart Fund Signal untuk akumulasi dan distribusi?

Join Private Investing Room sekarang, dan dapatkan rekomendasi saham layak investasi, update Smart Fund Signal tiap hari, konten eksklusif, dan bebas konsultasi masalah investasi seperti money management dan restructuring portfolio.

Daftar sekarang
Link registrasi :
yefadvisor.com/register

Market Intelligent: Mutik Dian Prabaning Tyas & Mahmudi Islamudin
Editor: Muhammad Avicenna Jauhar Maknun
Graphic Designer: Hayu Winursita Linuhung

Social Share