Sebagai advisor berpengalaman, kami sering menjumpai member baru yang memiliki posisi-posisi tidak menguntungkan. Misalkan, pembelian sebuah saham yang berakhir nyangkut di pucuk dengan floating loss super jumbo. Mungkin jika anda seorang investor, hal ini masih bisa dimaklumi karena masih bisa melakukan strategi average down. Hanya dengan catatan harga saham turun bukan karena fundamentalnya yang memburuk, melainkan hanya bersifat koreksi jangka pendek saja.
Namun, jika anda seorang trader yang kemudian membiarkan posisi nyangkut sampai floating loss besar dan bahkan sampai mengubah strategi trading menjadi investasi, hal ini tentu menunjukkan bahwa anda belum matang dan siap dalam trading.
Nyangkut di pucuk berarti membeli saham dalam harga tinggi, kemudian harga bergerak turun dan enggan melakukan stop loss/ proteksi karena tidak rela menjual sahamnya dalam posisi rugi.
Maka dari itu, penting bagi seorang trader menjalankan trading plan secara disiplin. Seperti contohnya adalah menerapkan level stop loss untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar. Stop loss tidak bisa dianggap remeh, karena berfungsi untuk tetap menjaga level psikologis trader tetap objektif dalam memandang sebuah saham.
Lalu bagaimana jika sudah terlanjur nyangkut di posisi pucuk?
Jika anda sudah terlanjur punya posisi saham yang nyangkut di pucuk, cara untuk menyelamatkan uang anda adalah dengan melakukan strategi SOS (Sell On Strength). Strategi SOS dilakukan dengan cara menjual saham saat harganya bergerak naik cukup signifikan dalam waktu singkat, dengan target SOS yang sudah ditentukan terlebih dahulu.
Baca Juga: Perbedaan Pullback Dengan Throwback
Kondisi ini sering terjadi pada saham yang sedang bergerak dalam tren turun, lalu kemudian terjadi pullback atau gejolak naik untuk turun lebih dalam. Target SOS sendiri bisa kita tentukan pada resistance level yang berpeluang tercapai, sebelum kembali melanjutkan tren turunnya. Setelah harga mencapai target SOS, selanjutnya trader tinggal menentukan target buyback atau pembelian kembali di harga yang lebih bawah lagi.
Mari kita lihat penerapan strategi SOS yang dilakukan oleh salah satu member kami pada saham $BBRI di bawah ini :
Strategi ini terbukti sudah diterapkan oleh salah satu member baru kami dalam mengurangi kerugiannya, dan bahkan membalikkan keadaan menjadi profit. Sebagai contoh bisa kita lihat pada salah satu member kami yang nyangkut saham $BBRI di harga 4200an pada tanggal 5 Maret 2020 sebelum bergabung dengan PTR (Private Trading Room). Akibat tidak memakai trading plan, saham $BBRI tetap di hold bahkan sampai menyentuh low di harga 2440 pada tanggal 24 Maret 2020. Penurunan dari 4200 hingga ke 2440 bisa dibilang sudah mencapai floating loss sebesar -70% lebih. Tentu dengan kondisi yang nyangkut sedalam ini, akan membuat siapapun semakin panik dan tidak tahu apa yang harus diperbuat. Beruntung beliau meminta saran kepada kami.
Baca Juga: Risiko Bisnis $BBRI Di Tengah Wabah Corona
Kami menyarankan untuk sell on strength dan buyback di harga yang lebih rendah. Waktu itu kami melihat bahwa potensi pullback yang akan terjadi yaitu menuju resistance 3500an. Meskipun tidak dijual dalam posisi profit, namun cukup mengurangi eksposur kerugian dari -75% menjadi -16% saja. Saham BBRI yang ia miliki kami rekomenedasikan untuk hold dulu dengan target jual di harga 3500. Benar saja, kala itu saham $BBRI bahkan naik melebihi target dengan menyentuh level 3670 dan setelah mencapai level ini, harga saham $BBRI kembali melanjutkan penurunan dibuktikan dengan upper shadow yang cukup tinggi di perdagangan hari itu. Setelah berhasil melepas $BBRI di harga 3500, target yang kita pasang dan rekomendasikan untuk buyback yaitu di harga 2200an.
Dengan manerapkan strategi SOS, akhir nya member kami tersebut dapat meperkecil kerugian dan bahkan mendapatkan $BBRI di harga yang lebih murah di 2200-2440 dan sampai saat ini pun masih floating profit.
Kesimpulan
Disiplin dengan trading plan merupakan kunci selamat dari kerugian besar. Tapi terkadang ada yang sudah terlanjur mengalami kerugian besar seperti mengalami posisi yang sedang nyangkut dalam / big floating loss. Walaupun demikian tetap ada strategi keluar dengan risiko maksimal, salah satunya memanfaatkan pullback untuk sell on strength dan buyback dengan alokasi yang lebih besar. Namun, strategi ini tidak bisa digunakan “asal-asalan” karena harus ada pendampingan dari penasihat yang berpengalaman untuk meminimalisir kesalahan kedua yang lebih fatal.
Jika anda sedang mengalami posisi kurang menguntungkan, silahkan Join menjadi member Private Trading Room (PTR) jika anda seorang trader, atau join Private Investing Room (PIR) / Private Investing Room Syariah (PIRS) jika anda seorang investor, untuk mendapatkan fasilitas konsultasi langsung dengan tim kami. Selain konsultasi, anda juga akan mendapatkan rekomendasi dan panduan beli sampai jual.
Daftar sekarang: https://yefadvisor.com/register
Market Intelligent: Jack Darmono (JD)
Editor: Novi DA
Graphic Designer: Hayu Winursita Linuhung