Setelah pada artikel sebelumnya kami membahas beberapa persepsi yang keliru tentang dividen, pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai kebijakan emiten mengenai dividen. Kebijakan emiten untuk menentukan jumlah pembayaran dividennya sangatlah penting karena dividen merupakan salah satu sumber income bagi investor. Sebagaimana diketahui, emiten hanya memiliki dua opsi untuk menggunakan laba yang didapat setiap tahunnya yaitu dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen atau ditahan untuk menambah modal. Misalkan sebuah emiten memiliki proyek ekspansi serta investasi usaha dan membutuhkan modal, maka laba yang ditahan pastinya akan lebih besar daripada laba yang dibagikan kepada investor.
Kebijakan dividen suatu emiten seringkali dijadikan sebagai strategi korporasi. Hal ini digunakan untuk menarik minat investor agar mau berinvestasi pada emiten tersebut, serta sebagai penggerak harga saham emiten tersebut.
Lalu apa saja jenis kebijakan dividen ini?
Stable Dividend Policy
Kebijakan dividen stabil merupakan kebijakan yang paling sering dan umum digunakan oleh emiten. Kebijakan divididen ini berdasarkan pada pembayaran dividen dalam jumlah tetap dalam satu periode meskipun laba yang dihasilkan emiten mengalami fluktuasi atau naik turun. Kebijakan seperti inilah yang paling sering dicari oleh para investor karena meskipun laba perusahaan turun, investor akan tetap mendapatkan jatah dividennya.
Tujuan dari kebijakan ini sendiri adalah untuk menyelaraskan pembayaran dividen dengan growth perusahaan dalam jangka panjang dan tidak tergantung dari volatilitas laba pertahunnya. Pendekatan dengan aturan semacam ini memberikan kepastian bagi investor mengenai jumlah dan waktu pembayaran dividen tersebut.
Constant Dividend Policy
Berbeda dengan kebijakan dividen stabil, pada kebijakan dividen konstan ini pembagian dividen yang dilakukan oleh emiten adalah berdasarkan dengan persentase tertentu dari laba yang dihasilkan dari emiten. Maka dividen yang dibayarkan kepada investor bisa berbeda setiap tahunnya tergantung dari seberapa besar laba yang dihasilkan oleh emiten. Semakin besar laba yang dihasilkan emiten, semakin besar pula dividen yang dibagikan kepada investor. Sebaliknya jika laba yang dihasilkan menurun maka bisa saja investor tidak mendapatkan dividennya.
Kelebihan kebijakan ini jika dibandingkan dengan kebiijakan dividen stabil adalah dividen yang didapatkan bisa naik signifikan ketika laba emiten meningkat. Kelemahan kebijakan semacam ini adalah volatilitas dividen yang didapatkan karena ketergantungan dari seberapa besar laba yang dapat dihasilkan emiten.
Residual Dividend Policy
Kebijakan dividen jenis ini merupakan pembagian dividen berdasarkan sisa dari laba emiten yang sebelumnya telah digunakan untuk memenuhi keperluan belanja modal (CAPEX). Biasanya ini dilakukan emiten untuk mendanai proyek perkembangan bisnis mereka agar nantinya laba yang dihasilkan kedepannya lebih besar dan memberikan manfaat yang lebih pula untuk para investornya. Maka berdasarkan kebijakan jenis ini, dividen yang dibayarkan kepada investor apabila kebutuhan belanja modal emiten telah terpenuhi.
Kebijakan ini juga memiliki volatilitas seperti kebijakan dividen konstan, namun lebih baik jika dilihat dari sudut pandang bisnis karena tujuannya adalah untuk mengembangkan bisnis emiten.
Baca lagi: 3 Kesalahpahaman Tentang Dividen Saham
Kesimpulan
Sebagai investor, sebaiknya anda harus mengetahui bagaimana kebijakan dividen dari emiten tempat anda berinvestasi. Karena dengan hal tersebut, anda dapat menerapkan investing plan yang tepat bagi perkembangan portofolio anda. Ada berbagai jenis kebijakan pembayaran dividen oleh emiten ini, mulai dari yang stabil hingga volatilitasnya tinggi. Sehingga anda dapat memilih mana kiranya kebijakan dividen yang cocok dengan anda.
Untuk bertanya dan berkonsultasi mengenai saham layak investasi dan berfundamental baik, anda dapat menghubungi kami melalui Telegram dan WhatsApp.
Jika anda belum menjadi member, silahkan Daftar sekarang
Link registrasi : yefadvisor.com/register
Market Intelligent: Danny Ramadhan
Editor: Novi DA