Close

Mengenal Risiko Pasar

Sebagai investor pasar saham, tujuan anda berinvestasi pada suatu emiten tentunya untuk mendapatkan profit semaksimal mungkin. Namun, sebaiknya kita juga tidak mengabaikan risiko yang dihadapi ketika kita berinvestasi. Karena sejatinya profit yang dihasilkan berbanding lurus dengan risiko yang ditanggungnya, atau istilahnya high risk high return.

Nah, sebelum membahas lebih lanjut mungkin banyak yang bertanya sebenarnya apa itu risiko?

Risiko adalah peluang hasil investasi atau profit yang berbeda dari yang diharapkan, atau dengan kata lain penyimpangan tingkat keuntungan yang diperoleh dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Pada prinsipnya, sebagai investor kita tidak dapat mengetahui secara pasti hasil yang akan kita peroleh dari investasi. Oleh karena itu, kita pasti akan selalu dihadapkan pada risiko investasi kita sendiri.

Baca Juga: Memahami Volatilitas Pasar

Sebelum melakukan investasi, investor perlu menganalisa risiko apa saja yang berpotensi muncul ketika berinvestasi di emiten tersebut serta meminimalisirnya. Dengan begitu, diharapkan profit yang dihasilkan bisa lebih maksimal. Mengetahui berbagai jenis risiko saat berinvestasi, akan membuat anda lebih berfikir rasional dalam mengambil keputusan investasi.

Setelah mengenal apa itu risiko dalam berinvestasi saham, lalu apa saja risiko yang dapat kita temui saat berinvestasi saham? Bagaimana penjelasan dan cara menghadapinya?

Risiko Sistematis

Apa itu risiko sistematis?

Risiko sistematis merupakan suatu risiko yang sifatnya eksternal, serta tidak dapat dikendalikan. Risiko ini disebut juga sebagai risiko pasar atau market risk, dimana risiko ini akan sering dijumpai oleh para investor. Contoh nyatanya adalah krisis finansial saat ini yang melanda Indonesia dan dunia, sebagai dampak pandemi Corona. Contoh lainnya yang bisa mengakibatkan risiko sistematis adalah inflasi, risiko suku bunga, krisis global, kebijakan politik dan sebagainya.

Baca Juga: Mengenal Probability of Default dan Kegunaannya Bagi Investor

Risiko sistematis tidak bisa diminimalisir dampaknya dengan melakukan diversifikasi portofolio. Hal ini dikarenakan sifatnya yang menyerang berbagai sektor industri, sehingga penurunan yang terjadi di pasar saham bersifat keseluruhan seperti yang terjadi saat ini.

Lalu bagaimana sebaiknya langkah investor dalam menghadapi risiko ini?

Sebagai investor yang cerdas, kita harus jeli dalam menganalisa suatu saham. Misalkan di saat krisis saat ini yang menyebabkan harga saham kebanyakan emiten menurun, kita bisa mulai berinvestasi pada emiten yang berfundamental baik di saat harga sahamnya secara valuasi sudah murah atau sudah terdiskon. Inilah salah satu cara untuk meminimalisir dampak dari risiko sistematis ini.

Risiko Tidak Sistematis

Risiko tidak sistematis merupakan sebuah risiko yang sifatnya internal dan dapat dikendalikan. Risiko ini sepenuhnya muncul dari internal emiten dan contohnya meliputi performa penjualan, adanya pemogokan kerja, terhambatnya kegiatan operasional dan sebagainya.

Baca Juga: Optimalkan Portofolio dengan Diversifikasi Saham

Risiko tidak sistematis dapat dimimalisir dengan melakukan diversifikasi portofolio. Ilustrasinya kita misalkan si A berinvestasi pada beberapa sektor seperti perbankan, consumer goods, pertanian, dan manufaktur. Ketika terjadi penurunan pada sektor pertanian karena harga pokok penjualan yang turun atau serangan hama yang menyebabkan panen berkurang, maka investasi si A pada sektor lain tidak akan terpengaruh atau dengan kata lain dapat dinetralisir dari investasinya pada sektor lain tersebut. Dengan demikian, kerugian yang ditimbulkan pada sektor pertanian dapat diminimalisir.

Kesimpulan

Dengan menganalisis risiko yang dapat muncul baik itu risiko sistematis maupun risiko tidak sistematis, investor berpeluang lebih besar untuk mendapatkan profit maksimal dan meminimalisir kerugian yang ditimbulkan. Salah satu cara untuk meminimalisir risiko tidak sistematis dengan melakukan diversifikasi portofolio anda sehingga jika suatu saat ada kerugian pada suatu sektor, maka hal tersebut akan dinetralisir sektor lain yang tidak terpengaruh penurunan tersebut. Sedangkan risiko sistematis yang terjadi seperti krisis finansial saat ini, dapat kita manfaatkan dengan mulai berinvestasi pada saham emiten berfundamental baik karena harganya sudah murah.

Bagi member PIR dan PIRS yang menginginkan analisis personal mengenai saham berfundamental baik dan layak investasi atau saham-saham yang sedang dimiliki saat ini, anda selalu dapat menghubungi kami melalui Telegram dan WhatsApp.

Belum jadi member PIR / PIRS?

Daftar sekarang
Link registrasi :
yefadvisor.com/register

Market Educator: Danny Ramadhan
Editor: Avicenna JM
Graphic Designer: Hayu Winursita Linuhung

Social Share
banana