Tekanan pandemi COVID-19 menyebabkan kontraksi bahkan ancaman resesi di beberapa negara tak terkecuali Indonesia. Beberapa sektor seperti transportasi, restoran, dan pakaian telah mengalami penurunan pertumbuhan yang sangat tajam sejak kuartal I-2020. Pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada akhir Juni masih belum mampu menyelamatkan kinerja beberapa emiten dalam mengalami kerugian di semester pertama tahun ini.
Baca Lagi: Tekanan Terhadap Sektor Otomotif di Tahun 2020
PT. Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) membukukan kerugian pertamanya pada semester I-2020. Hal ini sebagai akibat dari kebijakan PSBB yang mengharuskan MAPI untuk menutup gerai dan ritelnya. Pada 2019 MAPI dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga mencapai 14,6% YoY menjadi Rp 21,58 triliun dari sebelumnya Rp 18,92 triliun. Selain itu, laba bersih MAPI tumbuh 21,17% YoY menjadi Rp 933,49 miliar. Pada kuartal I-2020, MAPI juga masih dapat membukukan pertumbuhan pendapatan tipis sebesar 0,61%. Akan tetapi, MAPI tidak bisa menghindarkan tekanan adanya pandemi COVID-19 pada kuartal II-2020 ini.
Penjualan segmen retail dan grosir di setengah tahun 2020 mengalami tekanan akibat dari pandemi COVID-19. Pendapatan MAPI pada paruh pertama tahun 2020 mengalami penurunan hingga -32,19% menjadi Rp 6,7 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 10 triliun. PSBB mengharuskan MAPI menutup gerainya yang berkontribusi 78% dari total penjualannya, sehingga pendapatan MAPI turun cukup dalam pada semester I-2020 ini. Penurunan penjualan juga turun dari distribusi retail di Vietnam dan Thailand.
Laba bersih MAPI juga mengalami tekanan hingga turun -181,7% YoY sehingga mencatatkan kerugian Rp 459 miliar dari sebelumnya untung Rp 605 miliar. Tidak ada kenaikan beban yang cukup signifikan karena sebagian besar beban MAPI merupakan beban jangka panjang sehingga pertumbuhan bebannya tetap dalam jangka waktu yang lama. Kerugian lebih disebabkan kepada penjualan yang menyebabkan pendapatan turun.
Kondisi saat ini memang cukup berat untuk semua sektor, termasuk MAPI yang mengalami penurunan harga saham sejak awal tahun. Harga saham MAPI telah terkoreksi 360 poin atau 33,80% YTD ke level Rp 705/saham pada penutupan perdagangan Selasa (25/8).
Lalu sebagai investor apakah penurunan kinerja fundamental ini hanya bersifat sementara waktu atau jangka panjang?
Apakah penurunan harga saham yang terjadi saat ini merupakan peluang bagi investor untuk mulai mengoleksi saham MAPI?
Selengkapnya: Analisa Fundamental & Kelayakan Investasi Saham MAPI
Selain mendapatkan riset investasi eksklusif di atas, Member Private Investing Room Reguler (PIR) dan Syariah (PIRS) juga akan mendapatkan rekomendasi saham-saham layak investasi lengkap dengan instruksi akumulasi distribusi serta konsultasi portofolio investasi.
Belum jadi member PIR atau PIRS?
Registrasi sekarang
Market Intelligent: Isna Fauziah
Editor: Novi DA