Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi berkala pada bulan November 2019 atas saham-saham yang digunakan dalam perhitungan indeks Jakarta Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index (JII) sendiri adalah salah satu dari tiga indeks saham Syariah. JII pertama kali diluncurkan di pasar modal Indonesia pada tanggal 3 Juli 2000.
Konstituen JII hanya terdiri dari 30 saham Syariah paling likuid yang tercatat di BEI. Ada tiga saham baru yang masuk dan menggantikan tiga saham lama yang didepak dari JII. Evaluasi saham Syariah ini berlaku dari periode perdagangan bulan Desember 2019 sampai Mei 2020.
Baca Juga: Market Bearish, Hold Saham Ini
Tiga saham yang didepak yaitu $INDY (Indika Energy Tbk.), $SMGR (Semen Indonesia (Persero) Tbk.), dan $WSBP (Waskita Beton Precast Tbk). Ketiga saham tersebut digantikan oleh tiga saham baru yaitu, $MNCN (Media Nusantara Citra Tbk.), $PGAS (Perusahaan Gas negara Tbk.), dan $TPIA (Chandra Asri Petrochemical Tbk.)
Yuk! Mari kita review satu-persatu sahamnya..
$MNCN (Media Nusantara Citra Tbk.)
Paska tercatat sebagai saham Syariah di indeks JII pada tanggal 2 Desember 2019, harga saham $MNCN terkerek naik cukup tinggi dengan mencatatkan kenaikan sebesar +26,27% sampai dengan hari ini.
Kenaikan ini juga didukung oleh kinerja keuangan 9 months $MNCN tahun 2019 yang membaik dari periode yang sama tahun sebelumnya. $MNCN mencatatkan pendapatan yang tumbuh sebesar 13.4% dari Rp 5,53 triliun menjadi Rp 6,27 triliun. Sedangkan laba bersih tahun berjalan juga naik sebesar 62.7% dari Rp 1,09 triliun menjadi Rp 1,77 triliun.
Baca Juga: Perbedaan Saham Syariah dan Non Syariah
$PGAS (Perusahaan Gas Negara Tbk.)
Setelah sempat menguat di awal bulan Desember 2019, kinerja harga saham $PGAS mulai melemah di awal tahun 2020. Sejak tercatat di indeks JII hingga hari ini, harga saham $PGAS sudah mengalami penurunan kurang lebih 23,33%.
Hal ini juga senada dengan penurunan kinerja keuangan 9 months perusahaan tahun 2019. Berdasarkan laporan keuangan 9 months September 2019, laba bersih $PGAS turun sebesar -23,6% menjadi Rp 2,5 triliun dari sebelumnya Rp 3,27 triliun. Walaupun demikian, setidaknya pendapatan $PGAS masih bertumbuh sebesar 9,2% dari Rp 36,5 triliun menjadi 39,85 triliun.
$TPIA (Chandra Asri Petrochemical Tbk.)
Hampir sama dengan $PGAS, setelah sempat rally di awal bulan Desember 2019 saham $TPIA mulai melemah mendekati tahun 2020. Sejak tercatat di indeks JII hingga hari ini, harga saham $TPIA sudah mengalami penurunan kurang lebih 6,1%.
Berdasarkan data semester pertama tahun 2019, pendapatan dan laba bersih turun cukup signifikan dari periode yang sama tahun sebelumnya . Pendapatan $TPIA turun sebesar -19.6% dari Rp 18,52 triliun menjadi Rp 14.9 triliun. Tidak hanya itu, laba bersih Chandra Asri juga turun drastis sebesar -71,7% dari Rp 1,66 triliun menjadi Rp 472 triliun.
Lalu, pertanyaannya adalah apakah ketiga saham tersebut layak investasi dan juga akan masuk ke dalam indeks YEF Private Investing Room Syariah (PIRS)?
Join Private Investing Room Syariah dan dapatkan rekomendasi saham investasi syariah yang terus di update setiap bulannya. Anda juga akan mendapatkan panduan akumulasi dan distribusi saham rekomendasi setiap harinya. Selain itu anda juga bebas berkonsultasi masalah investasi saham anda, kapan saja.
Daftar sekarang
Link registrasi : yefadvisor.com/register
Sumber :
IDX.co.id
Laporan Keuangan MNCN
Laporan Keuangan PGAS
Laporan Keuangan TPIA
Market Intelligent: Jack Darmono
Editor: Avicenna JM
Cover Designer: Hayu Winursita Linuhung