Sempat tertekan karena pandemi COVID-19, sektor perbankan diprediksi akan mulai recover. Kebijakan restruksturisasi kredit guna menghindari gagal bayar memang memberikan tekanan bagi keuangan perbankan, akan tetapi hal ini memberikan sentimen positif. Salah satu emiten perbankan dengan kapitalisasi pasar paling besar adalah BBCA. Kinerja harga saham BBCA hanya terkoreksi 5,23% YTD ke level Rp31,700 pada penutupan perdagangan sesi satu Jumat (14/08) membaik setelah kejatuhan dibulan Maret 2020.
Kami telah melakukan review terhadap kinerja BBCA pada kuartal pertama
Baca lagi: Review Kinerja Keuangan $BBCA Pada Kuartal Pertama 2020
pada edisi kali ini kami akan melakukan review kinerja kuartal kedua tahun ini yang sudah dilaporkan
Menurut laporan keuangan BBCA, Kinerja pada kuartal-II 2020 berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan cukup baik meskipun dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil. Top line BBCA masih dapat tumbuh 5,64% YoY dari Rp31,17 triliun pada kuartal II-2019 menjadi Rp32,93 triliun periode yang sama tahun ini. Kenaikan pendapatan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga yang tumbuh sebesar 5,54% YoY dari Rp30,88 triliun menjadi Rp32,59 triliun. Pendapatan syariah juga tumbuh menjadi Rp 344 miliar. Pengelolaan dana ketiga dari Giro dan Tabungan (CASA) juga masih mampu bertumbuh 12,8% YoY menjadi Rp575 triliun dari sebelumnya Rp510 triliun.
Bertolak belakang dengan kinerja pendapatan BBCA mengalami peningkatan, laba bersih emiten dengan market cap terbesar ini mengalami penurunan sebesar -4,82% YoY dari Rp12,86 triliun menjadi Rp12,24 triliun.
Analisa lengkap penyebab penurunan kinerja laba bersih dan kelayakan investasi saham BBCA akan kami bahas dihalaman berikutnya eksklusif untuk member Private Investing Room (PIR)
Selengkapnya: Analisa Bottom Line BBCA Kuartal II 2020
Belum menjadi member Private Investing Room?
Registrasi sekarang dan manfaatkan Promo 2nd Anniversary untuk Paket 12 Bulan Diskon 50%
Registrasi sekarang
Market Intelligent: Isna Fauziah
Editor: Novi DA