Close

Saham BUMN Konstruksi Dalam Bahaya?

Tahun ini sektor konstruksi menjadi trending topic di kalangan trader dan investor, karena berkaitan dengan pembangunan infrastruktur pemindahan ibukota. Namun menurut data Bank Indonesia, sejak Presiden Jokowi menjabat, utang luar negeri pemerintah dari sektor konstruksi terus meningkat. Pada bulan Juli 2019, konstruksi memiliki utang sebesar US$ 216.420 atau menyumbang sebesar 16% dari total utang luar negeri pemerintah.

Presiden Jokowi memang terkenal gencar dalam pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, yang sebagian besar dikerjakan oleh perusahaan konstruksi BUMN. Dalam pembangunannya tentu membutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, BUMN mengambil langkah pendanaan dengan cara menerbitkan surat utang.

Baca Juga: Sejarah Resesi Ekonomi Dunia: Flashback Jatuhnya Lehman Brothers

Berikut adalah 4 Perusahaan BUMN Konstruksi beserta besaran utangnya (dalam satuan triliun).

Nama Perusahaan Kode Emiten 2014 (Triliun) H1-2019 (Triliun)
PT Waskita Karya Tbk WSKT 9,7 103,7
PT Wijaya Karya Tbk WIKA 10,9 41,8
PT Adhi Karya Tbk ADHI 8,7 25,0
PT Pembangunan Perumahan Tbk PTPP 12,2 37,1

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan utang yang cukup signifikan dari lima tahun terakhir. Misalkan, PT Waskita Karya Tbk pada tahun 2014 memiliki utang sebesar 9,7 Trilliun dan pada semester 1 tahun 2019 utang membengkak hampir 1000%. Walaupun demikian, tingkat utang yang tinggi tidak bisa dijadikan sebagai alat ukur pasti untuk menilai baik atau buruknya sebuah perusahaan. Tingkat utang yang tinggi jika diimbangi dengan performa likuiditas yang baik, utang tersebut dapat diatasi.

Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat utang suatu perusahaan terhadap modal adalah Debt to Equity Ratio (DER). Semakin tinggi angka DER, maka tingkat utang suatu perusahaan juga makin tinggi. Selanjutnya adalah quick ratio, untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Jika nilai quick ratio lebih dari 1, maka perusahaan bisa dikatakan memiliki kemampuan yang baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Dengan utang yang semakin menggunung, bagaimana analisa 4 perusahaan BUMN diatas? Apakah dalam bahaya?

Berikut analisanya, eksklusif untuk member Private Investing Room (Reguler) dan Private Investing Room Syariah (PIRS).

Link: https://yefadvisor.com/analisa-fundamental-saham-bumn-konstruksi/

Anda membutuhkan strategi berinvestasi yang aman dan nyaman, walau diterjang krisis?
Join Private Investing Room (PIR) untuk mendapatkan rekomendasi dan panduan investasi saham. Anda juga dapat berkonsultasi mengenai portofolio dan proyeksi saham yang saat ini sedang anda investasikan.

Daftar sekarang
Link registrasi :
yefadvisor.com/register

Sumber:
Bank Indonesia
CNBC Indonesia
Investasi Kontan
Antara News

Market Intelligent: Mutik Dian Prabaning Tyas
Editor: Muhammad Avicenna Jauhar Maknun

Social Share