Sejak awal tahun 2019, emiten anak milik pemerintah PT PP Property Tbk yang berkode saham $PPRO mengalami penurunan yang cukup dalam yaitu sebesar 40% lebih. Penurunan ini sudah berlangsung sejak 3 tahun terakhir. Harga saham sudah terkoreksi 80% selama 3 tahun ini.
Penurunan yang cukup dalam ini tentu merugikan banyak investor yang sudah melakukan investasi di saham ini. Bahkan terdapat investor institusi yang masih memegang saham $PPRO
Sesuai informasi pemegang saham yang tercantum didalam keterbukaan emiten. Terdapat 3 institusi besar yang menjadi pemegang saham $PPRO. Investor terbesar tentu entitas induk PT PP (persero) Tbk, kemudian yang menjadi perhatian adalah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang memiliki 8,5% dan PT Asabri (Persero) sebanyak 5,3%.
Bagi anda yang belum tahu, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sedang tersandung kasus gagal bayar. Jiwasraya terbelit masalah berupa gagal bayar klaim Asuransi. Modal BUMN Asuransi Jiwasraya minus Rp 24 triliun dan membutuhkan suntikan dana hingga Rp 32 triliun. Diduga salah satunya disebabkan menurunanya kinerja saham $PPRO.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan fundamental $PPRO sehingga harga sahamnya merosot begitu tajam bahkan nyaris ke level batas maksimal penurunan di 50.
Berikut adalah analisa fundamental $PPRO, eksklusif untuk member PIR dan PIRS
Link: Membedah Fundamental $PPRO
Anda ingin mendapatkan panduan dan rekomendasi saham layak investasi?
Join Private Investing Room (PIR) / Private Investing Room Syariah (PIRS) untuk mendapatkan rekomendasi dan panduan investasi saham. Anda juga dapat berkonsultasi mengenai portofolio dan proyeksi saham yang saat ini sedang anda investasikan, serta akses penuh konten eksklusif PIR / PIRS.
Daftar sekarang
Link registrasi : yefadvisor.com/register
Market intelligent: Mahmudi Islamudin
Editor: Mutik Dian Prabaning Tyas