Bulan Februari 2020 kemarin, merupakan bulan yang cukup berat bagi para pelaku pasar saham. Pasalnya, selama satu bulan terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan signifikan sebesar -8,20%. Bahkan penurunan IHSG sempat menyentuh harga 5288 setelah terkonfirmasi double bottom, seperti ulasan kami sebelumnya di https://yefadvisor.com/double-top-ihsg-terkonfirmasi/.
Penurunan IHSG kemarin menyebabkan banyak saham terseret turun cukup dalam, karena disertai oleh panic selling investor maupun trader. Kondisi seperti ini sering membuat trader pemula takut untuk mengambil posisi, karena takut terbawa arus penurunan market lebih dalam.
Lalu strategi apa yang sebaiknya digunakan dalam kondisi seperti ini ?
Penurunan market yang signifikan sebenarnya tidak harus ditakuti maupun dihindari. Justru kondisi seperti saat ini adalah peluang dan kesempatan untuk mendapatkan profit besar dengan menggunakan strategi Bottom Fishing.
Apa itu Bottom Fishing ?
Bottom Fishing adalah strategi trading dengan membeli saham di harga bottom / bawah. Strategi ini berfokus mencari harga saham yang telah mengalami penurunan cukup dalam, dan diperkirakan sudah di harga dasar. Penurunan sampai harga bottom biasanya diakibatkan oleh tekanan pasar atau panic selling yang bersifat sementara karena suatu alasan tertentu, dan akan pulih menjadi keuntungan untuk waktu kedepannya.
Baca Juga: Dampak Kebijakan Pemblokiran Ponsel Black Market
Untuk mencari harga bottom, trader wajib memiliki kemampuan dalam analisa teknikal. Analisa teknikal yang dimaksud adalah memiliki kemampuan mencari support kuat dan valid. Cara mencari support kuat ini beragam, dan masing-masing trader biasanya memiliki metode/ pendekatan yang berbeda-beda. Misalnya, menggunakan analisa historikal harga dengan mencari level support yang sebelumnya sudah terbentuk atau bisa juga menggunakan Fibonacci Retracement dan Chanelling.
Agar lebih lebih jelasnya kami akan berikan contoh mencari harga bottom di saham $TELE (PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk).
Strategi ini terbukti berhasil, dan kita aplikasikan untuk rekomendasi entry saham $TELE di layanan PTR.
Harga saham $TELE meluncur cukup dalam sejak 20 Januari 2020 setelah menembus support konsolidasi di harga 280. Tren turun $TELE terus berlanjut akibat tekanan market dan panic selling, hingga sempat turun di harga 100.
Proyeksi level support 100 ini pernah kami sampaikan di YEFTalk Edisi 30 Januari 2020 yang waktu itu harga masih berada di 200an (Link Prediksi $TELE http://bit.ly/tele300120). Kami bersyukur proyeksi penurunan saham $TELE di 100 tercapai pada 28 Februari 2020.
Setelah mencapai target turun, sistem kami mendeteksi adanya potensi rebound signifikan dan kami memanfaatkan momentum ini dengan merekomendasikan untuk buy saham $TELE di harga 114 pada tanggal 3 Maret 2020. Pada hari itu juga, harga $TELE langsung melonjak hingga mencapai level 170an di perdagangan hari ini. Kenaikan saham $TELE yang cukup signifikan ini, tentu memberikan keuntungan besar bagi member kami yang melakukan pembelian saham $TELE.
Bottom Line
Dalam kondisi pasar yang sedang bearish pun kita bisa mendapatkan profit jumbo, apabila kita mampu menangkap momentum dan peluang kenaikan dengan menggunakan strategi Bottom Fishing.
Anda ingin mendapatkan rekomendasi matang dan akurat seperti di atas? Atau anda ingin konsultasi memperbaiki portofolio yang masih belum menguntungkan?
Join Private Trading Room sekarang juga.
Daftar sekarang
Link registrasi : yefadvisor.com/register
Sumber:
Investopedia
Market Intelligent: Jack Darmono
Editor: Avicenna JM
Cover Designer: Hayu Winursita Linuhung