“IHSG kok tidak perform dibandingkan indeks lain”
Begitu kira-kira kata seorang investor pada sesi konsultasi dengan tim advisor kami.
Jauh sebelum pandemi, tepatnya tahun 2018 kinerja IHSG sudah stagnan bahkan cenderung turun. Sejak Januari 2018 sampai dengan hari ini IHSG berkinerja -7%. Kondisi ini cukup memprihatinkan apabila kita compare dengan indeks negara lain seperti di US Market misalkan DJI sudah naik 32%, Eropa DAX naik 18% dan asia seperti KOSPI juga naik 27% sejak tahun 2018. Hal ini membuktikan bahwa secara umum investasi saham didalam negeri tidaklah menarik sejak tahun 2018.
Baca juga : Meminimalisir Jebakan False Breakout
Kebetulan tahun 2018 bertepatan dengan rilis layanan Private Investing Room Syariah (PIRS). Kondisi pasar saham dalam negeri yang stuck merupakan tantangan tersendiri, apalagi sempat terjadi big crash ditahun 2020 gegara covid19, kondisi tersebut benar-benar menguji kemampuan PIRS. Kami bersyukur, meskipun PIRS kami rilis ketika IHSG sudah dipucuk 2018, ditambah menghadapi big crash tahun 2020, kinerja PIRS yang sudah terealisasi sampai dengan Mei 2021 tercatat +33%.
Lalu bagaimana strategi investasi yang tetap menghasilkan meskipun kondisi pasar (IHSG) tidak mendukung?
1 Pilih Saham Berfundamental tapi Memiliki Beta Rendah
Dalam berinvestasi tidak hanya memilih saham yang akan naik dengan potensi capital gain, tapi juga fundamental perlu diperhitungkan karena tujuan investasi adalah untuk jangka panjang. YEF Investing System berfungsi sebagai screener saham layak investasi. Banyak aspek yang dipilih, salah satu yang penting ketika kita ingin memilih saham dalam kondisi IHSG turun adalah pilihlah saham yang memiliki beta rendah.
Misalkan UNTR merupakan salah satu saham syariah layak investasi yang dipilih oleh PIRS. Timing akumulasi terbaik saham UNTR jatuh pada tahun 2020 yaitu bulan Maret. Waktu itu PIRS berhasil akumulasi diharga yang cukup rendah yaitu direntang 12000an. Hasilnya UNTR menyumbang pertumbuhan kinerja PIRS cukup besar yaitu diatas 10% hanya dalam waktu kurang dari setahun.
Selain UNTR, PIRS juga melakukan akumulasi saham LINK dan TLKM diharga yang cukup rendah pada bulan November 2020. Misalnya LINK diakumulasi dibawah harga 2100 dan TLKM dibawah harga 2620
UNTR dan LINK merupakan saham yang memiliki beta rendah, YEF Investing System Versi kedua berhasil menemukannya untuk disajikan kepada member PIRS
2 Dividend dengan Yield Tinggi
Disaat IHSG flat mencari capital gain tidaklah mudah maka dari itu sumber income dari dividend harus ditingkatkan. Pada edukasi kemarin kami sudah menjelaskan pentingnya Dividend Yield. PIRS-pun mengaktifkan mode “dividend hunter” agar kinerja realisasi tetap tumbuh tinggi meskipun capital gain-nya rendah. Artinya member PIRS tetap mendapatkan pemasukan dari dividend.
Kesimpulannya kondisi pasar menjadi tidak berpengaruh apabila investor memiliki strategi yang mampu beradaptasi dengan kondisi pasar.
Bulan ini PIRS sudah merekomendasikan sebuah saham yang akan menjadi salah satu saham penyumbang realisasi pertumbuhan selanjutnya dan ada 11 saham baru masih dalam tahap review yang rencananya akan kami pilih untuk rekomendasi bulan depan.
Tentunya PIRS hanya untuk anda yang ingin investasi disaham syariah!
Join Private Investing Room Syariah untuk mendapatkan panduan Investasi syariah lengkap
Daftar melalui Telegram @admYEF / Whatsapp 082264503734
Informasi selengkapnya tentang Private Trading Room: https://yefadvisor.com/pirsyariah/