Mungkin anda telah membaca berita terkait laporan Kementrian Keuangan (Kemenkeu), yang menyatakan bahwa ada beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapatkan “nilai merah” dan rentan mengalami kebangkrutan. Beberapa BUMN yang dinyatakan berada di dalam zona merah diantaranya ada PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), PT Industri Kereta Api (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Dok dan Kodja Bahari (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Industri Kapal Indonesia (Persero), dan PT PAL Indonesia (Persero). Dalam kasus ini, Kemenkeu mendeteksi kesehatan BUMN dengan menggunakan indeks Altman Z-Score.
Pada konten kali ini kami tidak akan membahas lebih jauh kondisi kesehatan BUMN-BUMN diatas tapi kami akan mencoba menjelaskan alat deteksi Altman Z-Score yang digunakan Kemenkeu untuk memeriksa kesehatan BUMN.
Baca Juga: PMI Manufaktur Naik, Tapi Belum Aman
Altman Z-Score dikembangkan oleh seorang ekonom keuangan yang bernama Edward I Altman di tahun 1968. Altman Z-Score merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk menilai kondisi, maupun kinerja perusahaan dengan menggunakan laporan keuangan. Indeks ini dapat digunakan untuk meramalkan kebangkrutan perusahaan. Kelebihan penggunaan Altman Z-Score adalah pada kemudahannya, tingkat keakuratan yang tinggi dengan menggunakan rasio perpaduan antara keadaan internal dan eksternal perusahaan.
Kemudian, hasil perhitungan Altman Z-Score tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Jika angka Altman Z-Score berada di bawah 1,81 berarti perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan dan berisiko tinggi, sehingga kemungkinannya perusahaan tersebut akan bangkrut. Agar tidak mengalami kebangkrutan, perusahaan harus melakukan tidak lanjut terkait manajemen perusahaan. Untuk perusahaan dengan nilai Altman Z-Score dalam rentang 1,81 sampai 2,99, mengindikasikan bahwa perusahaan rawan mengalami kebangkrutan. Jika perusahaan tidak memperbaiki manajemen dan struktur keuangan, maka kemungkinan perusahaan tersebut akan terancam kebangkrutan. Sedangkan, jika nilai Altman Z-Score di atas 2,99%, perusahaan dikatakan tidak memiliki masalah dengan kondisi keuangannya atau dapat dikatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan sehat.
Altman Z-Score sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam memperoleh peringatan awal akan adanya indikasi kebangkrutan.
Dengan menjadi member Private Investing Room Syariah (PIRS), anda tidak perlu pusing menghitung Altman Z-Score. Anda dapat berkonsultasi langsung dengan tim advisor kami untuk mengetahui skor Altman Z-score emiten favorit anda.
HARI INI PIRS PAKET 12 BULAN DISKON 50% ATAU HANYA RP. 1,574,999 (harga normal RP. 3,149,999).
PENAWARAN TERBATAS SEGERA DAFTAR
Market Educator: Mutik Dian Prabaning Tyas
Editor: Muhammad Avicenna Jauhar Maknun