Close

Korelasi Antara Harga Emas Dengan Pasar Saham

Pasar saham merupakan salah satu sektor non riil yang berperan penting dalam menggerakkan perekonomian negara. Sehingga dapat dikatakan bahwa, pasar saham merupakan indikator perekonomian sebuah negara. Di Indonesia sendiri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan indikator yang digunakan oleh para investor untuk melihat pergerakan pasar saham.

Seperti yang kita ketahui bersama, kondisi IHSG saat ini cenderung volatil akibat krisis yang terjadi di Indonesia sebagai dampak penyebaran wabah COVID-19. Ketika krisis datang, persepsi investor cenderung menghindari aset-aset berisiko tinggi seperti saham dan memindahkannya ke instrumen yang lebih aman. Salah satu instrumen yang menjadi pilihan para investor adalah emas.

Baca Juga: Tips Trading Ketika Market Volatil

Secara teori, salah satu faktor yang bisa menyebabkan pergerakan harga IHSG adalah harga emas. Terdapat korelasi negatif antara harga emas dengan pergerakan IHSG, yaitu ketika harga emas naik maka IHSG cenderung akan melemah.

Mengapa terjadi hal demikian?

Hal ini dikarenakan, emas masih dianggap sebagai investasi yang lebih aman jika dibandingkan dengan saham. Sehingga, ketika pasar saham sedang terdampak sentimen negatif, investor akan menukarkan posisi dari saham ke emas yang menyebabkan kenaikan harga emas dan menurunnya harga saham.

Tentunya ini sesuai dengan teori portofolio, bahwa salah satu manajemen risiko untuk investasi adalah dengan melakukan diversifikasi portofolio. Sehingga, investasi dalam bentuk emas merupakan salah satu cara diversifikasi portofolio yang banyak dilakukan oleh investor.

Secara umum, harga emas berhubungan terbalik atau bersifat counter cylical dengan kondisi perekonomian. Dengan kata lain, saat perekonomian mengalami kenaikan maka harga emas cenderung stabil. Sebaliknya, ketika perekonomian mengalami ketidakpastian atau volatil seperti saat ini, maka emas akan sangat dicari-cari oleh investor.

Lalu bagaimana korelasi nyata antara IHSG dengan harga emas disaat krisis seperti ini?

Berdasarkan grafik perbandingan di atas, dapat diketahui bahwa dalam setahun terakhir IHSG sudah bergerak turun. IHSG mengalami penurunan sangat signifikan sejak bulan Januari 2020, dimana saat itu sentimen negatif COVID-19 sudah mulai menjadi perhatian para pelaku pasar global. Hal yang berbanding terbalik justru dialami harga emas yang mengalami kenaikan dari periode Januari 2020.

Baca Juga: Risiko Bisnis $BBRI Di Tengah Wabah Corona

Dari grafik tersebut, dapat diketahui bahwa ketika sentimen negatif COVID-19 di Indonesia mencapai puncaknya pada bulan Maret 2020. Pada bulan Maret 2020, IHSG anjlok sangat dalam dari level 5425 ke level 4538. Untuk harga emas sendiri juga mengalami penurunan tipis, namun sebenarnya masih relatif stabil di harga 1500an di bulan Maret 2020.

Tentunya ada kesesuaian antara teori dengan praktik nyata. Ini mengindikasikan bahwa ketika kondisi perekonomian (dalam hal ini indikatornya adalah IHSG) mengalami penurunan, maka harga emas akan cenderung menguat.

Kesimpulan

Harga emas memang memiliki korelasi negatif dengan pergerakan IHSG, dimana saat IHSG mengalami penurunan maka harga emas cenderung menguat begitupun sebaliknya. Memang, bukan hanya harga emas yang memiliki korelasi dengan IHSG namun ada juga faktor makroekonomi lainnya seperti nilai kurs mata uang, keadaan ekonomi global, tingkat harga energi dunia, kondisi politik dan sebagainya.

Disisi lain, penurunan pasar saham saat ini tetap memberikan peluang untuk trading dengan memanfaatkan kenaikan yang signifikan ketika momentum pullback terjadi.

Nah, bagaimana strategi trading di tengah tren turun $IHSG seperti sekarang ini?

Temukan jawabannya dengan bergabung ke layanan Private Trading Room (PTR) untuk mendapatkan panduan trading secara lengkap, seperti rekomendasi, instruksi beli sampai dengan jual, dan anda juga dapat berkonsultasi terkait portofolio dan trading plan.

Daftar sekarang
Link registrasi :
yefadvisor.com/register

Market Educator: Danny Ramadhan
Editor: Avicenna JM
Graphic Designer: Hayu Winursita Linuhung

Social Share