Selain Kredit UMKM, pada bulan Agustus 2024 Kredit properti juga tumbuh melambat!
Pada Agustus 2024, total kredit properti tercatat sebesar Rp 1.393,6 triliun, meningkat tipis dibandingkan bulan Juli 2024 yang berada di Rp 1.391,5 triliun. Secara tahunan (year-over-year/yoy), kredit properti mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,0% dibandingkan Agustus tahun sebelumnya. Ini menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan dibandingkan Juli 2024 yang tumbuh sebesar 9,0% yoy.
KPR dan KPA: Pertumbuhan Tinggi tetapi Melambat
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) adalah segmen terbesar dalam kredit properti, dengan nilai kredit mencapai Rp 769,3 triliun pada Agustus 2024. Walaupun masih mencatatkan pertumbuhan tahunan yang cukup signifikan sebesar 11,4%, angka ini menurun drastis dari pertumbuhan pada Juli 2024 yang mencapai 14,3% yoy. Penurunan ini dapat mengindikasikan adanya pelambatan permintaan terhadap pembiayaan rumah dan apartemen, meski masih tumbuh di tingkat dua digit.
Kredit Konstruksi: Pemulihan Lambat
Segmen kredit konstruksi menunjukkan kinerja yang lebih lemah, dengan total kredit sedikit menurun dari Rp 393,8 triliun pada Juli 2024 menjadi Rp 393,6 triliun pada Agustus 2024. Secara tahunan, kredit konstruksi hanya tumbuh 0,6% pada Agustus, yang jauh lebih baik dibandingkan kontraksi (penurunan) sebesar 1,0% pada Juli. Hal ini mengindikasikan adanya pemulihan yang masih sangat lambat dalam sektor konstruksi. Rendahnya pertumbuhan kredit konstruksi bisa terkait dengan penundaan proyek-proyek pembangunan atau tingginya suku bunga pinjaman yang membebani biaya investasi konstruksi.
Real Estate: Pertumbuhan Konsisten
Segmen real estate mencatatkan pertumbuhan tahunan yang cukup kuat, yaitu 10,4% pada Agustus 2024, sedikit melambat dari 11,4% pada Juli 2024. Total kredit real estate pada Agustus 2024 mencapai Rp 230,8 triliun, sedikit menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp 231,6 triliun. Meski ada sedikit penurunan secara bulanan, pertumbuhan yoy yang tetap di atas 10% menunjukkan bahwa sektor real estate masih menunjukkan daya tarik bagi pelaku industri dan investasi, meskipun ada tanda-tanda perlambatan.
Trend Kredit Properti
Kredit properti secara keseluruhan menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan sejak 2018 hingga 2024. Setelah mengalami puncak pertumbuhan pada tahun 2019 dengan pertumbuhan mencapai sekitar 25%, tren tersebut menurun drastis pada 2020, disebabkan oleh dampak pandemi COVID-19 yang menghambat aktivitas ekonomi secara umum. Namun, kredit properti mulai menunjukkan pemulihan secara bertahap setelah 2021, dengan stabilisasi di kisaran 8-10% pertumbuhan pada 2024.
Tren Kredit KPR dan KPA
Segmen KPR dan KPA menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dari tahun 2018 hingga awal 2020, tetapi mengalami perlambatan signifikan pada tahun 2021, di mana pertumbuhannya turun mendekati nol. Namun, pada pertengahan 2022, segmen ini kembali mengalami lonjakan, dengan pertumbuhan mencapai hampir 15% pada awal 2023. Setelah itu, pertumbuhan mulai menurun pada pertengahan 2023 hingga 2024, meskipun tetap mencatat angka yang positif di atas 10% pada 2024. Tren ini menunjukkan adanya fluktuasi permintaan untuk kredit rumah dan apartemen, yang mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi seperti suku bunga, kebijakan moneter, dan daya beli masyarakat.
Tren Kredit Konstruksi
Segmen konstruksi mengalami penurunan yang sangat tajam sejak 2019, di mana sebelumnya sektor ini mencatat pertumbuhan di atas 20%. Pada tahun 2020 dan 2021, segmen ini bahkan mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif), yang sejalan dengan dampak besar pandemi terhadap proyek-proyek konstruksi dan investasi infrastruktur. Meski mulai pulih pada 2022, pertumbuhan kredit konstruksi tetap berada di level yang rendah dan stabil di sekitar 0-5% hingga 2024. Kondisi ini mungkin mengindikasikan bahwa sektor konstruksi masih menghadapi tantangan signifikan dalam hal pendanaan proyek, meskipun ada beberapa tanda pemulihan.
Tren Kredit Real Estate
Kredit real estate (garis hijau) juga mengalami pola fluktuasi yang sangat dinamis sejak 2020. Setelah mengalami penurunan tajam pada 2020, segmen ini menunjukkan pemulihan signifikan pada 2022 dengan pertumbuhan mencapai hampir 25%. Namun, pada 2023 dan 2024, tren ini mulai stabil, meskipun masih mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi sekitar 10-15%. Lonjakan pada tahun 2022 ini kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya minat investor terhadap properti komersial dan residensial setelah pandemi, serta adanya pembukaan kembali sektor ekonomi yang sebelumnya terdampak.
Kesimpulan
Dari tren beberapa tahun terakhir, terlihat bahwa kredit properti dan sektor terkait seperti KPR, KPA, konstruksi, dan real estate, menghadapi tantangan besar selama masa pandemi, tetapi segmen seperti KPR dan real estate menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat sejak 2022. Segmen konstruksi tetap berada dalam fase pemulihan yang lebih lambat, mengindikasikan bahwa faktor eksternal seperti pembiayaan dan kondisi makroekonomi masih membatasi sektor tersebut.
Salah satu emiten sektor properti justru kami proyeksikan akan mencetak rekor beberapa tahun kedepan
baca proyeksinya dibawah ini
https://yefadvisor.com/proyeksi-kinerja-bsde-3-tahun-kedepan-berpotensi-cetak-rekor