Mungkin sebagian dari anda pernah mendengar istilah “zombie firm” atau perusahaan di bursa saham yang dijuluki saham zombie. Kami sering mendapati investor-investor yang memiliki masalah di saham zombie. Biasanya disebabkan oleh transaksi yang tidak terencana atau kurangnya evaluasi dalam berinvestasi.
Saham zombie seringkali menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi pemegang sahamnya. Pergerakan harga saham yang tidak menentu, suspend, parkir di harga 50 hingga terkena delisting dapat mengancam saham berpredikat zombie ini. Maka dari itu, sebagai investor kita harus menghindari saham-saham zombie.
Baca Juga: Tips Ampuh Agar Tidak Nyangkut di Monas
Berikut adalah ciri-ciri perusahaan zombie:
1. Tidak mampu membayar utang
Perusahaan zombie biasanya menghasilkan earning yang cukup untuk terus beroperasi, namun tidak mampu melunasi utangnya. Perusahaan seperti ini hanya mengandalkan perampingan biaya overhead (upah, sewa, dan pembayaran bunga utang). Jika terjadi terus menerus bisa berbahaya, karena akan menyebabkan gagal bayar dan penghentian operasional bisnis.
2. Tidak dapat berinvestasi
Akibat tidak dapat melunasi utangnya, perusahaan ini cenderung susah dan bahkan tidak bisa berinvestasi untuk memacu pertumbuhan. Pada umumnya, perusahaan ini cukup sulit untuk keluar dari zona zombie ini, karena terbentur dengan utang atau biaya operasional.
Pada akhirnya mereka kekurangan sumber daya untuk modal. Jika sebuah perusahaan zombie mempekerjakan begitu banyak orang maka bisa berakibat fatal dan bisa menjadi masalah politik.
3. Bergantung pada bank untuk pembiayaan
Kekurangan sumber daya modal tentu menjadi masalah yang serius. Demi menghindari kebangkrutan atau bailout, perusahaan zombie sangat tergantung pada bank untuk pembiayaan dan tetap beroperasi meskipun utang mereka semakin membengkak dan tidak efisien. Posisi perusahaan zombie ini terkunci dan harus tetap berjalan.
Baca Juga: Tips Memilih Saham IPO
4. Tidak dapat memenuhi kewajiban finansial
Ketika terjadi pergeseran pasar, perusahaan zombie akan menjadi yang pertama menjadi korban. Hal ini dikarenakan tidak mampu memenuhi kewajiban dasar perusahaan akibat kenaikan suku bunga, dan membuat utang mereka semakin membesar. Perusahaan zombie yang tidak mampu mengatasi beban keuangan, tentu pada akhirnya akan bangkrut.
Memilih investasi di Perusahaan zombie seperti ini dianggap sebagai investasi yang berisiko tinggi, untuk itu sebijaknya investor harus berhati-hati dalam memilih saham untuk investasi.
Mungkin saham yang sedang anda koleksi saat ini adalah salah satu saham yang berpotensi menjadi saham zombie. Segera konsultasikan ke kami sebelum terlambat.
Belum jadi member PIR?
Join Private Investing Room (PIR) untuk mendapatkan panduan langsung berinvestasi, rekomendasi anti saham zombie, akses konten eksklusif dan bebas berkonsultasi kapan saja.
Daftar sekarang
Link registrasi : yefadvisor.com/register
Sumber:
investopedia.com
Market Educator: Jack Darmono
Editor: Avicenna JM
Cover Designer: Hayu Winursita Linuhung