Menyambut Libur Akhir Tahun, $GIAA Panen Cuan?
Maskapai penerbangan seperti $GIAA, berpotensi memperoleh dampak positif bersamaan datangnya musim liburan.
Kenapa bisa demikian?
Professional Trading Consultant
Maskapai penerbangan seperti $GIAA, berpotensi memperoleh dampak positif bersamaan datangnya musim liburan.
Kenapa bisa demikian?
Apakah $TRAM layak Investasi?
Beberapa minggu terakhir, saham-saham Benny Tjokro menjadi buah bibir banyak pelaku saham. Pasalnya, pada awal bulan November 2019 hampir semua saham Benny Tjokro sempat tumbang ke area parkir 50. Nah, yang membuat suasana lebih panas lagi adalah adanya dana Asabri yang diinvestasikan di salah satu emiten milik Benny Tjokro.
Berita pengakuisisian $BNLI tentu sudah akrab di telinga para pelaku pasar. Bagaimana tidak? Sejak Standard Chartered diberitakan ingin melepas $BNLI di awal tahun 2019, banyak bank luar maupun dalam negeri ingin mengakuisisi bank yang dulunya bernama Bank Bali ini. Tapi, hingga sekarang belum satupun yang berhasil mengakuisisi $BNLI. Puncaknya, pada tanggal 7 November 2019 saham $BNLI merosot lebih dari 12%.
Banyak yang memprediksi Ahok akan menempati posisi direktur utama salah satu BUMN strategis. BUMN yang digadang-gadang akan dipimpin oleh Ahok antara lain PT Pertamina, PT PLN, dan PT Inalum/ MIND ID.
Emiten apa saja yang bisa terdongkrak Ahok Effect?
Sektor properti adalah salah satu sektor yang akan diuntungkan jika pariwisata dalam negeri mengalami pertumbuhan, terutama sektor properti dengan pendapatan besar dari industri perhotelan.
Berikut adalah 5 emiten properti penguasa industri perhotelan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Minggu kemarin saham $PGAS menjadi buah bibir pelaku pasar, karena harga sahamnya yang anjlok dari 2440 ke level terendah 1800-an hanya dalam waktu 2 hari perdagangan. Apalagi penurunan ini menyebabkan gap yang menganga di area 2440-2280, dengan kata lain banyak investor kesulitan untuk keluar.
Sepanjang tahun 2018, industri telekomunikasi (telco) Indonesia mengalami penurunan growth sebesar 7,3%. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain penurunan pengguna layanan voice dan sms (short message service) yang telah digantikan oleh layanan baru dari penyelenggara Over the Top (OTT), perang tarif antar operator di layanan data, dan juga adanya regulasi registrasi SIM card.
Pada tanggal 24 Oktober 2019, Bank Indonesia telah menetapkan tingkat bunga acuan BI-7 day (Reverse) Repo Rate sebesar 5%. Nilai ini menurun 0,25% dari periode sebelumnya. Umumnya, penurunan suku bunga acuan akan menyebabkan tingkat suku bunga pinjaman, KPR, dan deposito menurun.
Saat ini $BMRI berhasil menempati posisi kedua sebagai penyalur terbesar kredit sindikasi di Indonesia. Penyaluran kredit masih akan positif sampai dengan akhir tahun setelah pada paruh pertama berhasil tumbuh sebesar 12,1%.