Close

Analisa Data Pergerakan IHSG Bulan Oktober

Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan mencatatkan kinerja negatif -7,03% pada bulan September 2020. IHSG mengalami koreksi sebesar -0,19% pada Rabu (30/09) sebagai perdagangan terakhir bulan September. Penurunan ini disebabkan oleh sentimen kebijakan pemberlakuan kembali PSBB Jakarta pada awal bulan oleh Pemerintah provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan

Tiga sektor peringkat teratas yang turut mempengaruhi penurunan IHSG pada bulan September diantaranya sektor Finance yang turun sebesar -12,18%, disusul sektor Aneka Industri dan Agrikultur yang masing-masing turun -8,76% dan -7,32%.

Lalu bagaimana IHSG pada Oktober 2020?

Berdasarkan analisa grafik pergerakan IHSG 5 tahun terakhir, Kinerja bulan Oktober ditahun 2016, 2017 dan 2019 mengalami kenaikan dengan rata-rata kinerja +1,51% dan hanya pada bulan Oktober 2018 IHSG mengalami koreksi. Penurunan IHSG terlihat dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2018.  

Pada tahun 2020 ini, Kenaikan IHSG secara signifikan terjadi setelah bulan Maret sebesar +3,91% dimana terjadi setelah selesai pemberlakuan PSBB di Jakarta. Kemudian kenaikannya berlanjut hingga bulan Agustus 2020. Akan tetapi, pada bulan September IHSG kembali turun signifikan sebesar -7,03%. Apabila dilihat berdasarkan data historis, kinerja bulan Oktober  berpotensi mengalami kenaikan kembali,

kami memprediksi ada potensi Pullback pada bulan Oktober tahun ini. Selain data histori yang mendukung kenaikan di bulan Oktober ini, diprediksikan juga karena tekanan investor dalam negeri yang cenderung kuat mengingat penurunan IHSG pada bulan September sudah cukup dalam, sentimen terkait PSBB Jakarta sudah lebih mereda, serta kenaikan harga komoditas emas sebesar 1,01% akan mendorong Inflasi yang berpotensi menaikan Indks Harga Konsumen (IHK) di bulan Oktober ini.

Upaya pemulihan perekonomian dimasa pandemi ini juga telah diupayakan pemerintah melalui pemberian Insentif pajak kepada sektor UMKM berupa subsidi bunga, pinjaman untuk modal, penempatan dana untuk restrukturisasi dan kebijakan lainnya. Total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 123,46 triliun. Selain itu, dialokasikan juga anggaran insentif usaha dan perlindungan sosial. Hal tersebut sebagai langkah mitigasi demi penyelamatan ekonomi di era New Normal yang sedikit banyak memberikan gairah pada perekonomian karena naiknya permintaan masyarakat akan barang dan jasa yang disediakan oleh emiten.

Summary

Kami memprediksi akan ada kenaikan dibulan Oktober 2020. Kenaikan kinerja IHSG pada bulan Oktober merupakan hal yang wajar apabila dilihat berdasarkan data historis. Selain itu, didukung oleh data-data penting seperti kenaikan emas yang akan mendorong inflasi dan IHK pada bulan Oktober sehingga meningkatkan permintaan masyarakat akan barang dan jasa. Perekonomian berpotensi membaik ditengah daya beli masyarakat yang kuat dan didukung oleh kekuatan investor dalam negeri.

Market Intelligent: Dianita A
Editor: Yusuf Efendi

Social Share