Professional Trading Consultant
Besok (Kamis, 21 November 2019), Bank Indonesia (BI) akan merilis suku bunga acuan. Konsensus memprediksi Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5%.
Bagaimana potensi jangka pendek emiten bank menyikapi hal ini?
Pada tanggal 24 Oktober 2019, Bank Indonesia telah menetapkan tingkat bunga acuan BI-7 day (Reverse) Repo Rate sebesar 5%. Nilai ini menurun 0,25% dari periode sebelumnya. Umumnya, penurunan suku bunga acuan akan menyebabkan tingkat suku bunga pinjaman, KPR, dan deposito menurun.
Pada riset sebelumnya, kami sudah membahas sektor apa saja yang terdampak oleh penurunan tren suku bunga, salah satunya adalah sektor properti. Penurunan suku bunga akan berdampak positif pada sektor properti karena dapat meningkatkan daya beli masyarakat khususnya untuk produk-produk properti
BI kembali menurunkan suku bunga acuannya dari 5,25% menjadi 5%. Kemarin kami sudah membahas tentang dampak penurunan suku bunga terhadap pergerakan pasar saham secara umum. Hasilnya, antara suku bunga dan pasar saham memiliki hubungan negatif atau apabila suku bunga turun, pasar saham naik.
Sebentar lagi Bank Indonesia akan mengumumkan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate, tepatnya pada tanggal 24 Oktober 2019. Sepanjang tahun 2019 sendiri, BI sudah menurunkan suku bunga acuan sebanyak 3 kali dengan total penurunan sebesar 75bps (basis points).