Professional Trading Consultant
Analisa saham terbaru sebagai panduan memilih saham
Pada perdagangan minggu lalu, $IHSG berhasil menyentuh level support 6122-6165 yang merupakan target turun yang kami prediksi pada Stockcall edisi 27 Oktober 2019.
Lalu bagaimana dengan prediksi pergerakan $IHSG minggu ini?
Sebelumnya kami sudah pernah membahas fenomena window dressing di tahun 2018. Fenomena window dressing di tahun 2018 sudah kami manfaatkan dengan mengambil posisi di saham $ESSA, $CPIN, dan $ASSA untuk layanan Private Investing Room (PIR).
Bagaimana dengan tahun ini?
Saham apa yang menarik untuk kita pilih dalam berinvestasi akhir tahun?
Mungkin saat anda menonton YEFTalk anda sering mendengar sebuah harga “masih akan naik” atau “masih akan turun”. Itu adalah informasi yang biasa kami gunakan untuk memudahkan penonton yang masih awam dalam menangkap informasi. Mungkin jika kami jelaskan akan panjang lebar dan penonton bisa pusing.
Minggu kemarin saham $PGAS menjadi buah bibir pelaku pasar, karena harga sahamnya yang anjlok dari 2440 ke level terendah 1800-an hanya dalam waktu 2 hari perdagangan. Apalagi penurunan ini menyebabkan gap yang menganga di area 2440-2280, dengan kata lain banyak investor kesulitan untuk keluar.
Mungkin anda sering mendapatkan informasi yang akurat tentang potensi kenaikan dan penurunan harga sebuah saham di YEFTalk. Namun anda tidak mengetahui secara spesifik kenapa YEF memprediksi sebuah saham akan turun, dan sebuah harga akan naik. Pada konten kali ini, kami ingin mengedukasi member Private Trading Room (PTR) mengenai salah satu teknik dasar yang kami gunakan dalam memprediksi pergerakan harga.
$IHSG mencapai target koreksi wajar dengan penutupan di harga 6207 sesuai Stockcall yang kami post pada 27 Oktober 2019
Silahkan diperhatikan dan dipelajari lima saham yang layak ditradingkan minggu ini, sesuai dengan trading plan yang telah dibuat tanpa harus menunggu instruksi di channel. Anda wajib mematuhi trading plan dan semua update pergerakan disarankan untuk konsultasi langsung di Telegram @YEFlive.
Sepanjang tahun 2018, industri telekomunikasi (telco) Indonesia mengalami penurunan growth sebesar 7,3%. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain penurunan pengguna layanan voice dan sms (short message service) yang telah digantikan oleh layanan baru dari penyelenggara Over the Top (OTT), perang tarif antar operator di layanan data, dan juga adanya regulasi registrasi SIM card.
Pada tanggal 24 Oktober 2019, Bank Indonesia telah menetapkan tingkat bunga acuan BI-7 day (Reverse) Repo Rate sebesar 5%. Nilai ini menurun 0,25% dari periode sebelumnya. Umumnya, penurunan suku bunga acuan akan menyebabkan tingkat suku bunga pinjaman, KPR, dan deposito menurun.
Saat ini $CPIN masih bergerak dalam tren naik jangka panjang. Setelah membukukan kinerja 2018 yang positif, kami yakin bahwa CPIN masih akan melanjutkan kenaikan jangka panjang didukung dengan adanya pembangunan fasilitas produksi pabrik pakan yang selesai pada kuartal iii 2019 sehingga akan meningkatkan penjualan pakan ternak akhir sampai dengan akhir tahun.